Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Swasembada Gula: Jateng Potensi Surplus

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimistis mencapai target swasembada gula 2014 bahkan berpotensi surplus pada 2015 dengan catatan tidak terkendala hujan selama April Juni.
Target swasembada gula 2014 terkendala budidaya tebu akibat berkurangnya luas area maupun perpindahan jenis tanam ke komoditas selain tebu. /bisnis.com
Target swasembada gula 2014 terkendala budidaya tebu akibat berkurangnya luas area maupun perpindahan jenis tanam ke komoditas selain tebu. /bisnis.com

Bisnis.com, SEMARANG—Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimistis mencapai target swasembada gula 2014 bahkan berpotensi surplus pada 2015 dengan catatan tidak terkendala hujan selama April – Juni.

Swasembada gula Jateng 2014 masih mematok target minimal sama dengan produksi 2013 sebanyak 360.000 ton. Tahun lalu, Dinas Perkebunan Jateng mencatat produksi 370.819 ton setahun dari luas area 73.500 hektare.

Kepala Dinas Perkebunan Jateng Tegoeh Wynarno Haroeno menyatakan musim giling tebu petani akan di mulai pada Mei hingga Oktober dengan harapan tanpa disertai hujan yang mengganggu produksi.

“Kalau bulan ini sampai Mei tidak hujan, proses giling sampai Oktober akan lancar, hasilnya pasti membludak di atas 400.000 ton. Tidak hanya swasembada tetapi surplus tahun depan,” jelasnya kepada Bisnis.com, Jumat (11/4).

Tegoeh melanjutkan apabila produksi tersebut bisa terealisasi, jumlahnya jauh melebihi kebutuhan gula Jateng yang tercatat mencapai 367.200 ton per tahun.

“Tahun depan bisa surplus kalau hujan habis bulan ini. Tapi kalau Juni masih hujan, tebu akan banyak menumpuk dan rendemen anjlok karena sama saja seperti tebu direndam air,” lanjutnya.

Sebelumnya, Plt Sekda Pemprov Jateng Sri Puryono mengaku target swasembada gula 2014 terkendala budidaya tebu akibat berkurangnya luas area maupun perpindahan jenis tanam ke komoditas selain tebu.

“Kendala itu akan berpengaruh pada industri tebu dan produksi gula. Belum lagi sejumlah pabrik gula yang beroperasi belum optimal dalam produksi gula,” ujarnya.

Menurut dia, produksi gula Jateng perlu pembenahan dari hulu hingga hilir. Peningkatan pada kualitas maupun kapasitas budidaya tebu, pola kerja sama dengan industri pengolahan hingga upaya pabrik menghasilkan produk maksimal.

Saat ini, Pemprov Jateng memiliki delapan pabrik gula meliputi PG Rendeng, Sragi, Sumberharjo, Pangkah, Jatibarang, Tasikmadu, Mojo dan Gondang Baru.

Sementara pabrik gula yang dikelola swasta mencakup PG Cepiring, Pakis Baru, Trangkil dan menyusul PG Blora yang masih dalam penyelesaian pembangunan.

Kamajaya selaku Presiden Direktur PT Gendhis Multi Manis (PG Blora) mengaku siap melakukan giling perdana tebu petani pada akhir Mei 2014, setelah pabrik diresmikan pada 20 Mei.

“Optimistis siap giling perdana akhir Mei.”

PG Blora diketahui memiliki kapasitas produksi 4.000 ton cane per day atau TCD, sehingga mampu menopang produksi gula di Jateng tahun ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper