Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Siap Bangun Cold Storage Perikanan Rp80 Miliar

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kian serius menggeluti sektor perikanan dengan rencana membangun gudang pendingin (cold storage) dengan investasi awal Rp80 miliar.
ikan, perikanan
ikan, perikanan

Bisnis.com, JAKARTA—Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kian serius menggeluti sektor perikanan dengan rencana membangun gudang pendingin (cold storage) dengan investasi awal Rp80 miliar.

Yugi Prayanto, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan mengatakan, pembangunan cold storage tersebut bakal dimulai tahun ini, dengan kapasitas awal mulai dari 2.000 ton.

“Untuk lokasinya, direncanakan di Tanjung Priok dan sekitarnya,” ujarnya di Jakarta, Senin (7/4/2014).

Pihaknya juga sudah menawarkan rencana serupa untuk pembangunan di Bengkulu, Sawang, dan Sorong.

Adapun, kegunaannya tidak hanya sekadar menampung produk perikanan.

“Bisa juga untuk daging, buah-buahan dan sayur juga,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sempat melakukan diskusi akan hal tersebut dan berencana mengajak pihak swasta.

Namun, pihak Kadin sudah menyepakati Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Pelindo II.

Dirinya mengatakan, keberpihakan pemerintah terhadap pengembangan sektor perikanan dan kelautan dinilai masih belum optimal dan dijadikan prioritas.

Padahal, peluang pengembangan di bidang kelautan dan perikanan sangat besar dan harus terus dipacu.

“Kebijakan pemerintah yang berpihak kepada pemberdayaan masyarakat pesisir dan nelayan masih sangat diperlukan,” ucapnya.

Hal itu antara lain terkait subsidi solar bagi nelayan, penerapan zonasi wilayah budidaya, penyediaan benih ikan, pembangunan sarana prasarana di sentra pelelangan ikan, pengadaan truk pendingin, pembangunan pabrik es curah dan sebagainya.

“Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia setiap tahun dapat dipertahankan 6% atau lebih, maka tidak mustahil kita mampu menjadi negara besar yang mengoptimalkan sumber daya laut,” imbuh Yugi.

Menurutnya, masa depan Indonesia sesungguhnya ada di laut. Jika seluruh aset dan potensi kelautan dapat dikelola dan dimanfaatkan secara optimal, maka dapat menjadi sumber kesejahteraan masyarakat dan kejayaan bangsa dan negara.

Hasil studi Mc Kinsey Global menyebutkan, sektor kelautan termasuk empat pilar utama selain sumber daya alam, pertanian, dan jasa yang akan membawa Indonesia menjadi negara perekonomian terbesar ketujuh di dunia pada 2030.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Giras Pasopati
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper