Bisnis.com, JAKARTA - Omset industri kemasan plastik pada kuartal I tahun ini mencapai Rp15 triliun atau sama seperti realisasi pada tahun lalu lantaran terdampak fluktuasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Direktur Eksekutif Federasi Pengemasan Indonesia (FPI) Hengky Wibawa mengatakan penjualan kemasan akan terkerek seiring penjualan barang konsumsi pada pemilu tahun ini.
“Biasanya, penjualan barang konsumsi naik pada pemilu. Nah, kami berharap tumbuh pada pertengahan tahun, ya di bawah 10%,” ujar Henky kepada Bisnis, Senin (7/4/2014).
Kendati di awal tahun mengalami stagnan, pihaknya optimis penjualan kemasan terdongkrak di pengujung tahun. Pasalnya, dalam 5 tahun belakangan, pertumbuhan bisnis barang konsumsi selalu di atas 10%, didorong bergeliatnya bisnis ritel modern dan pasar tradisional. Keadaan itu mendongkrak pertumbuhan industri pengemasan, karena barang konsumsi kebanyakan dijual dalam bentuk kemasan.
“Apalagi pertengahan tahun juga didukung dengan Lebaran, dimana konsumsi pasti meningkat,” ulasnya.
Data FPI menyebutkan omset industri kemasan plastik pada 2013 mencapai Rp55 triliun atau naik 8% dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun proyeksi tahun ini omset industri kemasan plastik bisa menembus angka Rp60 triliun atau naik 9%-10% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun ini biasanya ekonomi ada perbaikan karena pemilu. Kami prediksi ada kenaikan 9%-10%,” paparnya.