Bisnis.com, TANGERANG--Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dikelola PT Angkasa Pura II menempati peringkat keempat dalam jajaran bandara dengan peningkatan pelayanan terbaik di dunia versi Skytrax.
Skytrax merupakan lembaga berbasis di Inggris yang rutin melakukan pemeringkatan maskapai dan bandara, di mana pemeringkatan tersebut diakui oleh industri penerbangan internasional.
Adapun nama bandara-bandara yang masuk ke dalam daftar The World’s Most Improved Airport 2014 di antaranya didapat dari hasil survei terhadap 12,85 juta penumpang pesawat dari 110 negara berbeda.
Survei digelar sejak 2013 hingga Februari 2014, guna mengevaluasi pengalaman penumpang pesawat terhadap 39 item pelayanan di bandara antara lain ketersediaan taksi beserta tarif yang wajar, lalu kenyamanan terminal, suasana di terminal, dan desain terminal, kemudian kebersihan terminal, kebersihan lantai, kebersihan di kursi, serta kebersihan di area publik.
Peringkat Bandara Internasional Soekarno-Hatta di dalam daftar tersebut lebih baik dari Ferenc Liszt International Airport di Hungaria, Gatwick Airport di London, Baiyun Airport di Guangzhou, Dubai International Airport di Dubai, King Khalid International Airport di Riyadh, dan Barajas Airport di Madrid.
Adapun bandara yang berada di peringkat pertama dalam jajaran The World’s Most Improved Airport 2014 versi Sytrax tersebut adalah Bao’an International Airport di Shenzhen, China.
“Pada 2013, Skytrax pernah melakukan penilaian untuk menjadi tolok ukur bagi Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dari penilaian tersebut ditemukan beberapa item yang perlu kami tingkatkan, dan setelah dilakukan peningkatan tersebut hasilnya adalah bandara tersibuk di Indonesia ini bisa berada di peringkat ke-4 dalam jajaran The World’s Most Improved Airport 2014,” jelas Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoko, Selasa (1/ 4).
Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat ini beroperasi dengan 3 terminal penumpang yakni Terminal 1 dan Terminal 2 yang berkapasitas masing-masing 9 juta penumpang per tahun, serta Terminal 3 dengan daya tampung 4 juta penumpang per tahun.
Tahun lalu, bandara berkode CGK ini tercatat sebagai yang tersibuk ke-8 di dunia dengan total pergerakan penumpang mencapai 62,1 juta penumpang.
“Berada di peringkat ke-4 di antara jajaran bandara paling mengalami peningkatan di dunia ini sejalan dengan target kami menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai world class airport pada 2016. Ini juga merupakan bukti bahwa PT Angkasa Pura II berhasil melakukan peningkatan pelayanan,” papar Tri.
Bram Bharoto Tjiptadi, Senior General Manager PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta, mengatakan beberapa peningkatan pelayanan telah dilakukan salah satu yang terbaru adalah terkait pelayanan taksi.
Pada akhir tahun lalu, PT Angkasa Pura II bersama sembilan operator taksi resmi Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyepakati tingkat pelayanan standar dan jaminan pelayanan standar.
“Disepakatinya tingkat pelayanan standar tersebut guna memastikan pelayanan taksi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta tidak mengecewakan dan bisa menjamin kepuasan serta kenyamanan pelanggan,” jelas Bram.
Di samping itu, Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat ini juga tengah melakukan sejumlah pengembangan diantaranya adalah Terminal 3 Ultimate yang akan mulai beroperasi pada September tahun ini.