Bisnis.com, SYDNEY - Citra satelit Geofan-1 China yang beresolusi tinggi mendeteksi adanya benda signifikan dengan pesawat Malaysia Airlines MH370 di Samudera Hindia bagian selatan. Pesawat Malaysia dinyatakan hilang sejak 8 Maret 2014, kata pakar penemuan kapal karam David Mearns.
"Sangat penting, itu sudah terdeteksi oleh dua satelit yang berbeda 38 jam terpisah," ujar peneliti bawah laut dari Blue Water Recoveries itu layaknya dikutip Radio Australia ABC, Minggu (23/3/2014).
David Mearns dalam 25 tahun terakhir ini tercatat sukses menemukan sejumlah kapal karam, antara lain AHS Centaur (kapal medis yang ditenggelamkan kapal selam Jepang dalam Perang Dunia II), HMAS Sydney (kapal perang Australia), Kormoran (kapal penjelajah Jerman yang karam ditembak HMAS Sydney), HMS Hood (kapal Inggris yang karam ditembak kapal Bismark Jerman dalam Perang Dunia II), dan Esmeralda (kapal petualangan Portugis yang dinahkodai Vasco dan Gama).
Penemu kapal kargo MV Rio Grande, yang ditenggelamkan kapal perang Jerman pada 1944 di perairan Brazil sedalam 5,762 meter, itu mengemukakan bahwa citra satelit dari Badan Keselamatan Maritim Australia (AMSA) maupun Tiongkok yang jaraknya berbeda sangatlah dimungkinkan.
"Itu memberi kita pemikiran sangat sederhana, ada kecepatan pergeseran rata-rata 1,7 knot. Sekarang kita mencoba menerapkan temuan lebih maju itu, berpikir di mana puing-puing yang lima hari dari yang gambar terakhir bergeser. Saya merasa jauh lebih optimistis sekarang daripada kemarin," ujarnya menambahkan.
Potensi penampakan citra satelit China diumumkan pihak berwenang Malaysia dalam jumpa pers di Kuala Lumpur tadi malam.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Qin Gang mengatakan, Australia segera diberitahu tentang penampakan citra satelit yang terpantau pihaknya.
"Apakah objek mengambang yang tidak biasa terkait dengan pesawat penumpang hilang menunggu analisis lebih lanjut dan verifikasi," katanya.
Ia pun mengemukakan, "Angkatan laut dan pasukan penyelamatan udara China bergegas ke daerah yang relevan di Samudera Hindia selatan untuk melaksanakan operasi pencarian dan penyelamatan."
Sementara itu, Warren Truss mewakili Perdana Menteri Australia Tony Abbot, yang melakukan perjalanan dinas ke Papua Nugini, mengumumkan bahwa upaya pencarian Malaysian Airlines MH370 akan berlanjut sampai hal itu "akan menjadi sia-sia", dan bahwa biaya untuk pencariannya bukan faktor penting.
Malaysia Airlines MH370 yang berpenumpang 239 orang, termasuk awak kabin, dinyatakan hilang sejak 8 Maret 2014.