Bisnis.com, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan terus menggencarkan gerakan hemat listrik sebagai salah satu antisipasi krisis listrik yang kemungkinan bisa terjadi pada 2018.
Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto mengatakan manajemen hemat listrik bisa membantu menghemat energi.
Perseroan menghitung dari penghematan dari pemadaman dua buah lampu masing-masing berdaya 50 Watt di setiap rumah bisa sangat membantu penghematan
"Katakanlah 100 Watt lampu dimatikan dan melibatkan 100 rumah, kita sudah bisa menghemat 10 MW," ujarnya, Rabu (19/3/2014).
Sosialisasi agar pelanggan berhemat listrik ini setidaknya bisa menekan 10% pertumbuhan listrik setiap tahun. Perseroan mencatat konsumsi listrik terbesar adalah bidang industri dan rumah tangga.
Gerakan hemat listrik tersebut untuk menekan penggunaan listrik secara konsumtif. Sosialisasi terhadap gerakan hemat listrik ini merupakan salah satu cara terdekat dari perseroan untuk menyiasati penambahan beban puncak.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik sempat mengatakan bahwa pada 2018 bisa terjadi krisis listrik bila sejumlah pembangkit yang direncanakan sudah beroperasi pada 2018 tidak segera selesai. PLN.
Pemerintah juga mengakui sejumlah proyek transmisi dan pembangkit yang terkendala lahan bisa menjadi pemicu krisis listrik karena pembangkit yang ada saat ini sudah tidak bisa menahan beban kebutuhan listrik.