Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Malaysia Airlines mengatakan pihaknya percaya pilot dan co-pilot Malaysia Airlines MH370 tidak melakukan sabotase pesawat tersebut.
Sabtu lalu pihak kepolisian menggeledah rumah kapten Zaharie Ahmad Shah dan perwira pertama Fariq Abdul Hamid yang terletak di pinggiran kota Kuala Lumpur dekat bandara.
Zaharie dikenal rekan kerjanya sebagai pribadi penggila penerbangan yang menghabiskan hari liburnya mengoperasikan simulator penerbangan yang tersedia di rumahnya.
Kepala Kepolisian, Khalid Abu Bakar, mengatakan penyidik menyita simulator penerbangan tersebut untuk diperiksa para ahli.
Seorang pejabat polisi senior mengatakan bahwa tidak menemukan hubungan antara Zaharie dengan kelompok militan manapun.
Sebelumnya, seorang pejabat senior kepolisian mengatakan program simulator penerbangan memungkinkan penggunanya untuk berlatih terbang dan mendarat dalam kondisi yang berbeda.
Sumber-sumber di kepolisian mengatakan mereka sedang melihat latar belakang pribadi, politik dan agama dari kedua pilot tersebut. Khalid mengatakan staf pendukung yang bekerja di pesawat juga sedang diselidiki.
Seorang pejabat polisi senior mengatakan bahwa tidak menemukan hubungan antara Zaharie dengan kelompok militan manapun.
Namun sebuah posting di halaman Facebook-nya mengarahkan bahwa pilot tersebut merupakan pendukung kelompok oposisi dari koalisi yang memerintah Malaysia selama 57 tahun sejak kemerdekaan .
Sehari sebelum pesawat lenyap, pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim dijatuhi hukuman lima tahun penjara. Diperkirakan hukuman tersebut mempengaruhi pendukungnya dan kelompok hak asasi manusia internasional.
Ketika ditanya apakah latar belakang Zaharie sebagai pendukung oposisi bisa mempengaruhi, perwira kepolisian mengatakan, "Kami perlu menutup semua dasar yang berkenaan dengan itu."
Malaysia Airlines mengatakan pihaknya tidak percaya Zaharie dan rekannya akan menyabotase pesawat.
"Tolong, biarkan mereka menemukan pesawat lebih dahulu. Zaharie tidak bunuh diri, tidak fanatik terhadap politik seperti yang dikatakan beberapa media asing," kata seorang pilot Malaysia Airlines yang akrab dengan Zaharie kepada Reuters (16/3/2014).
"Apakah salah bagi seseorang untuk berpendapat tentang politik?" katanya.
Selain itu pihak keluarga dan rekan co-pilot mengatakan Fariq adalah sosok religius dan berkarir serius.
Selain itu kedua pilot tidak pernah meminta untuk terbang bersama-sama.(ant/yus)