Bisnis.com, JAKARTA—Setelah Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memaparkan kronologi atas apa yang terjadi dengan pesawat Malaysia Airlines yang hilang sepekan lebih, tidak tertutup kemungkinan pesawat tersebut melintas dan jatuh di wilayah Indonesia.
Penulis masalah penerbangan Richard Quest mengatakan dari berbagai analisa yang dikeluarkan pejabat Malaysia, muncul kesimpulan bahwa tidak diperoleh data akurat soal posisi terakhir pesawat kehilangan kontak dengan satelit.
Menurutnya, sejumlah pejabat mengatakan pesawat tersebut berada di salah satu dari dua jalur penerbangan setelah keluar dari jalur penerbangan yang seharusnya dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China.
“Para pejabat menyatakan pesawat berada pada salah satu dari dua koridor penerbangan. Rute pertama arah utara melewati wilayah utara Thailand, Kazakhstan dan Turkmenistan. Sedangkan jalur kedua rute selatan yang melintasi Indonesia dan Lauta India bagian selatan,” ujar Quest dalam satu analisanya sebagaimana dikutip CNN.com, Senin (17/3/2014) .
Munculnya spekulasi pesawat tersebut bisa hilang di wilayah Indonesia akibat alat yang bernama Aircraft Communications Addressing and Reporting System (ACARS) tidak berfungsi. "Jika pesawat itu dibajak atau menjadi target teroris maka mematikan fungsi ACARS akan menjadi langkah strategis," ujarnya.