Bisnis.com, BANDUNG - PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), badan usaha milik negara yang bergerak pada lini bisnis pembiayaan infrastruktur, menargetkan aset perseroan mencapai Rp20 triliun pada 2019.
Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini mengungkapkan perseroan akan mengembangkan modal usaha melalui pasar modal dan strategi kerja sama dengan multilateral stakeholder.
"Tentu tidak mungkin hanya mengandalkan PMN [penyertaan modal negara]," jelasnya dalam media workhshop di Bandung, Minggu (16/3/2014).
Hingga saat ini, lanjutnya, PT SMI telah menerima alokasi PMN sekitar Rp4 triliun. Untuk mencapai target lima tahun ke depan itu, Emma menuturkan pihaknya menargetkan penambahan PMN sebanyak dua kali.
Dari pasar modal, dia menyatalan pihaknya akan menerbitkan obligasi dan sekuritisasi aset.
"Kita baru saja membentuk indeks SMinfra18 dengan bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia. Indeks ini terdiri dari 18 saham perusahaan infrastruktur dan pendukungnya," sebutnya.
Emma menambahkan pihaknya juga mengembangkan kerjasama dengan berbagai stkeholder, baik dari dalam maupun luar negeri.
Adapun, sejak dibentuk pada 2009 lalu, ekuitas PT SMI sudah mencapai Rp4,611 triliun. Total komitmen pembiayaan tersebut digunakan untuk proyek infrastruktur sebesar Rp39 triliun.
Di samping menyediakan jasa pembiayaan proyek, PT SMI juga mengembangkan lini jasa konsultasi (advisory) dan penyiapan proyek (project preparation).
Tiga persiapan proyek kerjasama pemerintah-swasta (KPS) yang difasilitasi perseroan adalah, sistem penyediaan air minum (SPAM) Umbulan senilai Rp2 triliun, KA Bandara Soekarno-Hatta sebesar Rp20 triliun dan Pengelolaan Sampah di Batam dengan nilai mencapai Rp1,2 triliun.