Bisnis.com, JAKARTA - Delapan hari sudah pesawat Boeing 777-200ER Malaysia Airlines (MH370) dinyatakan hilang dalam penerbangan rute Kuala Lumpur-Beijing pada Sabtu (8/3/2014).
Spekulasi terbaru yang berkembang dan kini menjadi perhatian masyarakat dunia adalah pesawat itu dibajak oleh kelompok tidak bertanggungjawab.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengungkapkan sinyalemen tersebut. "Semua kemungkinan sedang kami investigasi, termasuk kemungkinan MH370 telah dibajak. Apalagi pesawat menyimpang dari jalur yang sebenarnya," katanya Sabtu (15/3/2014).
Sementara itu, Pemerintah India mengerahkan dua pesawat patroli maritim jarak jauh P9I dan satu C130 dari Angkatan Udara dengan fokus pencarian di Teluk Bengala dan Laut Andaman
Pesawat Boeing 777-200 meninggalkan Kuala Lumpur, pada pukul 00.41 waktu Beijing, Sabtu, dan dijadwalkan mendarat di Beijing pada pukul 06.30 pada hari yang sama.
Kontak dengan pesawat tersebut hilang bersama hilangnya sinyal radarnya pada pukul 01.20 Sabtu, saat pesawat itu terbang di atas wilayah udara Ho Chi Minh di Vietnam.
Sebanyak 227 penumpang dari 14 negara - 6 diantaranya warga negara Indonesia - termasuk 154 orang China dan 12 anggota awak yang berkebangsaan Malaysia berada di pesawat itu.
Menurut Bernama sebagaimana dikutip Antara, Angkatan Laut India bertanggungjawab dalam koordinat pencarian di sepanjang 250.000 km Laut Andaman dan Teluk Bengala.