Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Industri Manufaktur Ditargetkan 10% Pada 2020

Kementerian Perindustrian menargetkan pertumbuhan industri non-migas mencapai dua digit yakni 10% pada 2020.
 Industri manufaktur/Reuters
Industri manufaktur/Reuters

Bisnis.com,BALI-Kementerian Perindustrian menargetkan pertumbuhan industri non-migas mencapai dua digit yakni 10% pada 2020.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari mengatakan sampai saat ini sedang menyusun dan membuat proyeksi bagaimana perkembangan pertumbuhan industri mendatang.

“Angkanya masih dihitung dengan perkiraan asumsi. Namun kita berharap pada tahun 2020 industri tumbuh dua digit atau sekitar 10% atau lebih,” papar Ansari dalam Workhop Pendalaman Kebijakan Industri, di Bali, Jumat (14/2/2014).

Dia menerangkan alasan yang mendasari pertumbuhan industri didukung oleh beberapa faktor yakni, pelaksanaan hilirasi; sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas; penyediaan bahan baku di dalam negeri; kebijakan untuk membangun infrastruktur dan mendukung wilayah industri bisa terwujud.

“Apalagi yang penting tersedianya lembaga pembiayaan khusus industri, semua faktor itu yang  bisa memastikan target dua digit pada 2020 bisa tercapai,” ujarnya.

Ansari menambahkan sektor yang bakal mendorong pertumbuhan industri yanag berbasis sumber daya alam seperti, migas, minerba dan agro. Selanjutnya industri yang berbasis ekpor, teknologi, termasuk industri padat karya, contohnya tekstil dan sepatu. Ansari mengatakan pertumbuhan industri pada 5 tahun mendatang juga dipengaruhi sektor transportasi dan industri barang modal, seperti permesinan dan alat berat.

Dia mengatakan dalam 3 tahun belakangan Indonesia mampu menjaga pertumbuhan industri lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi. Menurut Kemenperin, pertumbuhan industri pengolahan non-migas secara kumulatif pada 2013 mencapai 6,10%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi (PDB) pada periode yang sama sebesar 5,78%.

Cabang-cabang industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi antara lain, industri alat angkut, mesin dan peralatan sebesar 10,54%; industri logam dasar besi dan baja sebesar 6,93%; industri barang kayu dan hasil hutan lainnya sebesar 6,18%; serta industri tekstil, barang kulit dan alas kaki sebesar 6,06%. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper