Bisnis.com, JAKARTA - Tepat sepekan sejak pesawat Boeing 777-200ER Malaysia Airlines (MH370) dinyatakan hilang dalam penerbangan rute Kuala Lumpur-Beijing pada Sabtu (8/3/2014), Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akhirnya menyatakan ikut serta dalam operasi pencarian.
"Pencitraan satelit dapat berguna untuk melacak keberadaan pesawat, sebelum maupun sesudah hilang," ujar International Charter on Space and Major Disaster.
Sebagaimana dilaporkan situs space.com, NASA mengaktifkan sejumlah peralatan canggihnya di ruang angkasa diantaranya satelit Earth-Observing-1 (EO-1) dan kamera ISERV untuk melacak keberadaan MH370.
"Pencitraan [satelit dan kamera] ini mampu mengenali objek yang ukurannya sekitar 98 kaki (30 meter)," tutur space.com.
Selain itu, atas permintaan Badan Meteorologi China, NASA juga telah mengaktifkan International Charter on Space and Major Disaster, piagam khusus penanganan bencana keantariksaan.
"Pencitraan satelit dapat berguna untuk melacak keberadaan pesawat, sebelum maupun sesudah hilang," ujar International Charter on Space and Major Disaster.
Pesawat Boeing 777-200 meninggalkan Kuala Lumpur, pada pukul 00.41 waktu Beijing, Sabtu, dan dijadwalkan mendarat di Beijing pada pukul 06.30 pada hari yang sama.
Kontak dengan pesawat tersebut hilang bersama hilangnya sinyal radarnya pada pukul 01.20 Sabtu, saat pesawat itu terbang di atas wilayah udara Ho Chi Minh di Vietnam.
Sebanyak 227 penumpang dari 14 negara - 6 diantaranya warga negara Indonesia - termasuk 154 orang China dan 12 anggota awak yang berkebangsaan Malaysia berada di pesawat itu.