Bisnis.com, SEMARANG- Pemerintah menghitung penghematan konversi bahan bakar minyak ke gas dalam pengoperasian PLTGU Tambak Lorok di Semarang mencapai Rp2 triliun per tahun.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan pasokan gas bagi pembangkit listrik tenaga uap dan gas (PLTGU) Tambak Lorok akan disalurkan dari lapangan gas bumi di Kepodang, lepas pantai utara Jawa Tengah.
"Bila pipa gas ini beroperasi, maka akan ada penghematan Rp2 triliun per tahun," ujarnya seusai peresmian ground breaking pipa gas Kepodang-Tambak Lorok, Jumat (14/2/2014).
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kemarin melakukan ground breaking infrastruktur gas bumi (pemipaan) dari Kepodang-Tambak Lorok yang dipusatkan di PLTGU Tambak Lorok di Semarang, Jawa Tengah.
Selain itu, diresmikan pula proyek infrastruktur pekerjaan umum di provinsi tersebut.
Proyek pipa gas tersebut digarap bersama antara PT Bakrie & Brothers Tbk. dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. dengan komposisi kepemilikan saham 20% dan 80%.
Adapun pasokan gas berasal dari lapangan milik Petronas Carigali, di sebelah timur Karimunjawa.
Proyek pipa gas Kepodang-Tambak Lorok sepanjang 207 kilometer senilai US$200 juta yang merupakan bagian dari proyek piga gas Kalimantan-Jawa (Kalija) tahap I diperkirakan selesai pada Agustus 2015.
Adapun Kalija tahap II menghubungkan Bontang-Semarang sepanjang 1.220 kilometer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
