Bisnis.com, HONG KONG—Malaysia menjadi negara favorit pengembang asal China. Investor asal negeri tirai bambu ini berpaling dari pembatasan pasar di Hong Kong dan Singapura, dengan bertaruh miliaran dolar pada perumahan murah dan hasil yang lebih tinggi di negara Asia Tenggara itu.
Negara yang didukung oleh Greenland Group ini, mengumumkan mencapai kesepakatan senilai US$3,3 miliar pada dua proyek perumahan dan hotel di Malaysia.
Kesepakatan itu menjadikan mereka bergabung dengan rekan-rekannya yang lebih kecil seperti Country Garden Holding Co Ltd., Guangzhou R&F Properties Co Ltd. dan Agile Property Holdings Ltd. yang nilai investasinya dalam 2 tahun terakhir jika digabungkan senilai US$2,7 miliar di Malaysia.
Menurut konsultan realestat, Savills, pada 2013 total investasi institusi China dan investor ritel pada sektor realestat Malaysia senilai US$1,9 miliar, atau melebihi nilai investasi mereka di Hong Kong senilai US$867 juta dan US$1,8 miliar di Singapura.
Angka itu juga melampaui total investasi China di Australia yang mencapai US$1 miliar, namun, masih tertinggal dengan nilai investasi China ke Inggris dan Amerika Serikat.
“Malaysia menjadi tuan rumah sebuah komunitas China yang luas dan memiliki kebijakan yang menarik pembeli asing, sehingga telah menjadi tujuan investasi baru,” kata Chairman Greenland Group Zhang Yuliang.
Dia menambahkan, bahwa pertumbuhan ekonomi Malaysia yang stabil, besarnya permintaan di Johor Bahru, kota yang menjadi tujuan investasi, wilayah yang dekat dengan kota-kota besar Malaysia lainnya dan Singapura, serta kebijakan imigrasi yang baik adalah alasan bagi perusahaan untuk berinvestasi.