Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian kesulitan membendung konversi lahan pertanian di Pulau Jawa. Pertumbuhan ekonomi daerah dinilai sebagai penyebab tingginya konversi di kawasan ini.
Kepala Balitbang Pertanian Haryono mengatakan berdasarkan catatannya, konversi lahan pertanian di Jawa mencapai 90.000 ha per tahun. Hal ini tentu saja mengancam produksi pangan nasional.
“Padahal, sekitar 60% pangan diproduksi di Jawa, sisanya di luar Jawa,” jelasnya, Selasa (11/3/2014).
Dia menyebutkan lahan pertanian di Jawa masih memiliki produktivitas tinggi mencapai 10 ton/ha, sementara produktivitas padi di luar Jawa tidak mencapai angka itu, bahkan jauh lebih rendah.
Karena itul, langkah percetakan lahan baru di luar Jawa belum tentu akan meningkatkan produksi secara signifikan. “Lahan cetak baru itu butuh 5 tahun agar produktivitasnya stabil,” katanya.
Dia menyebutkan produktivitas lahan hasil cetak baru sekitar 2 ton hingga 3 ton, tetapi seiring dengan berjalannya waktu, produktivitas ini semakin meningkat.