Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Petani Turun 0,16 Poin Menjadi 101,79

Tren kenaikan kesejahteraan petani yang berlangsung sejak kuartal IV/2013 kembali berbalik pada Februari 2014, membayangi kian memburuknya tingkat pengangguran dan kemiskinan tahun ini.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Tren kenaikan kesejahteraan petani yang berlangsung sejak kuartal IV/2013 kembali berbalik pada Februari 2014, membayangi kian memburuknya tingkat pengangguran dan kemiskinan tahun ini.

Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (3/3) mengungkapkan nilai tukar petani (NTP) Februari turun 0,16 menjadi 101,79 dari posisi Januari 101,95. NTP Januari sendiri turun tipis 0,01 dari capaian Desember 101,96. Adapun, NTP sepanjang 2013 tercatat 99,72, terendah sejak 1996.

Direktur Statistik Harga BPS, Yunita Rusanti mengatakan indeks harga yang diterima petani naik 0,22%, lebih rendah dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani 0,38%. Penurunan NTP terjadi pada sektor tanaman pangan 0,12%, hortikultura 0,22%, perkebunan rakyat 0,26% dan peternakan 0,11%.

“Tren NTP tahun ini memang turunnya lebih signifikan dibandingkan dengan tren NTP tahun lalu. Akan tetapi, NTP kali ini lebih didorong dari sisi konsumsi, bukan biaya produksi. Jadi, kenaikan harga barang yang dikonsumsi petani kali ini lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi petani,” ujarnya.

Dia menjelaskan turunnya NTP juga didorong dari tingginya inflasi pedesaan Februari 0,45%, atau lebih besar dibandingkan dengan inflasi perkotaan. Kendati demikian, inflasi pedesaan Januari justru lebih besar, yakni 1,16%.

Di samping itu, minimnya infrastruktur perdesaan, terutama dari sisi transportasi membuat distribusi barang ke pedesaan terhambat. Hal itu diperparah dengan bencana alam yang melanda sejumlah daerah. Alhasil, harga barang konsumsi petani terkerek naik.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper