Bisnis.com,JAKARTA – Produksi jagung dan kedelai pada 2013 anjlok akibat anomali iklim yang terjadi sepanjang tahun tersebut. Data angka sementara (Asem) BPS menyebutkan produksi jagung turun 0,88 juta ton dan kedelai turun 62.990 ton, jika dibandingkan dengan produksi pada 2012.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono mengatakan penurunan produksi tersebut dipicu menyempitnya areal pertanaman kedua komoditas pangan ini. Ia memperkirakan di beberapa sentra produksi, telah terjadi konversi tanaman palawija ke padi.
“Anomali iklim yang basah tahun lalu dinilai kondusif untuk pertanaman padi,” katanya dalam konferensi pers, Senin (3/3/2014).
Hal ini dibuktikan dengan data BPS yang menyebutkan adanya peningkatan produksi padi. Data Asem BPS menyebutkan produksi padi pada 2013 sebesar 71,29 juta ton Gabah Kering giling (GKG) atau naik 2,24 juta ton (3,24%) dibanding produksi pada 2012 yang sebesar 69,06 juta ton.
Penaikan produksi terjadi karena peningkatan luas panen sebesar 391.690 ha dan adanya peningkatan produktivitas sebesar 0,16 kuintal/ha. Beberapa wilayah yang mengalami penaikan produksi relatif besar antara lan Provinsi Jawa Barat, Sumatera Selatan, Banten, Aceh dan Kalimantan Barat.