Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Modal ASDP & Damri Disuntik Aset Negara, Berikut Rinciannya:

Untuk memperbaiki struktur permodalan Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry dan Perusahaan Umum (Perum) Damri, pemerintah memperkurat armada kedua perusahaan transportasi tersebut.
Kapal Ferry milik ASDP/Antara
Kapal Ferry milik ASDP/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Untuk memperbaiki struktur permodalan Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry dan Perusahaan Umum (Perum) Damri, pemerintah  memperkurat armada kedua perusahaan transportasi tersebut.

Hal tersebut dilakukan dengan pengalihan Barang Milik Negara (BMN) pada Kementerian Perhubungan yang pengadaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pengalihan BMN ini dimasukkan sebagai penambahan penyertaan modal negara kepada kedua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.

Pengalihan BMN kepada PT ASDP Indonesia Ferry tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2014 sementara pengalihan BMN kepada Perum DAMRI tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2014 Kedua PP ini telah ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 12 Februari 2014.

Pasal 2 PP No. 6/2014 menyebutkan, nilai penambahan penyertaan modal negara untuk PT ASDP mencapai Rp 308.571 miliar, sementara pada Pasal 2 PP No. 7/2014 dinyatakan bahwa nilai penambahan penyertaan modal negara kepada Perum Damri  sebesar Rp 31,844 miliar.

Situs Setkab,  Senin (3/2/2014) melaporkan rincian barang milik negara yang dialihkan dari Kementerian Perhubungan kepada PT ASDP Indonesia Ferry, dan kemudian dinyatakan sebagai penambahan modal negara adalah:

1. Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Lome, pengadaan APBN 2008, 2010, dan 2011 dengan nilai Rp28,337 miliar.

2. KMP Sembilang, pengadaan APBN 2008, 2010, dan 2011, dengan nilai 28,296 miliar.

3. KMP Tarusi, pengadaan APBN 2010 dan 2011, dengan nilai Rp 28,353 miliar

4. KMP Siginjai, pengadaan APBN 2010 dan 2011, dengan nilai Rp 26,689 miliar

5. KMP Napan, Pengadaan APBN 2008, 2010, dan 2011, dengan nilai Rp 28,144 miliar

6. KMP Masirei, pengadaan APBN 2008 dan 2009, dengan nilai Rp 28,114 miliar

7. KMP Maming, pengadaan APBN 2009 dan 2010, dengan nilai Rp 27,381 miliar

8. Dermaga V Pelabuhan Penyeberangan Merak Tahap I dan Tahap I (lanjutan), pengadan APBN 2009, dengan nilai Rp 20,548 miliar

9. Dermaga V Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Tahap I dan Tahap II serta Tahap II lanjuta, pengadaan APBN 2009 dan 2010, dengan nilai Rp 48,030 miliar

10. Dermaga II Penyeberangan Batulicin Tahap I-IV, pengadaan APBN 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, dan 2010, dengan nilai Rp 34,317 miliar

11. Dermaga Penyeberangan Padang Bai II  Tahap V, pengadaan APBN 2010, dengan nilai Rp 3,447.183 miliar

12. 3 (tiga) buah mooring dolphin dan 2 (dua) buah bangunan breasting dolphin pada Dermaga I Pototani, NTB, pengadaan APBN 2011, dengan nilai Rp6,908 miliar

Adapun penambahan penyertaan modal negara kepada Perum DAMRI melalui pengalihan BMN Kementerian Perhubungan, terdiri atas:

a. 13 (tiga belas) unit bus Hino R-260 dengan nilai Rp 11,896. miliar pengadaan APBN 2010;

b. 10 (sepuluh) unit bus Hyunday HD Mighty 136-B dengan nilai Rp 4,395 miliar  pengadaan APBN 2011; dan

c. 48 (empat puluh delapan) unit bus Izusu NKR 71 dengan nilai Rp 15,552 miliar  pengadaan APBN 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper