Bisnis.com, JAKARTA -- Istana mengapresiasi catatan inflasi Februari 2014 yang mencapai 0,26% di tengah sejumlah bencana yang terjadi di Tanah Air beberapa waktu yang lalu.
Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengatakan angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan inflasi Januari 2014 yang mencapai 1,07%.
"Sejumlah bencana yang terjadi beberapa waktu lalu diproyeksikan bisa memacu inflasi, namun ternyata tidak terlihat begitu. Inflasi Februari [2014] jauh di bawah inflasi Januari," katanya, Senin (3/3/2014).
Firmanzah menambahkan angka inflasi Februari 2014 juga lebih rendah dibandingkan inflasi pada periode yang sama tahun lalu (Februari 2013) yang tercatat 0,75%.
"Inflasi sekarang memang lebih rendah inflasi periode sebelumnya. Intinya, pemerintah akan terus berusaha menekan laju inflasi. Kami akan kelola agar sesuai target," ujarnya.
Pemerintah, menurutnya, akan bekerjasama dengan lembaga negara lain seperti Bank Indonesia, untuk mengelola laju inflasi. Pemerintah, lanjutnya, akan berusaha memperlancar distribusi kebutuhan pokok, termasuk distribusi ke sejumlah daerah bencana.
"Itu salah satu yang bisa dilakukan. Tetapi ada juga faktor-faktor lain di luar kendali kita, misalnya pergerakan harga pangan dunia," ujarny