Bisnis.com, JAKARTA--Di tengah semakin menyusutnya cadangan minyak bumi nasional yang saat ini tersisa hanya untuk 23 tahun dikonsumsi, cadangan migas nonkonvensional menunjukkan angka yang sangat prospektif untuk dikembangkan.
Tidak kurang dari 1.037 TCF cadangan migas nonkonvensional dimiliki Indonesia. Cadangan tersebut terdiri dari 574 TCF untuk shale gas dan 453 TCF untuk gas metana batubara.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral lewat situs resminya, Selasa (25/2/2014) menyatakan minat investor baik dalam maupun luar negeri cukup besar terhadap pengembangan migas nonkonvensional tersebut.
Tersedia data G to G hasil kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi yang sebagian besar dapat digunakan untuk keperluan migas non konvesnional, infrastruktur pengembangan lapangan migas non konvensional cukup memadai dan harga gas dalam negeri kompetitif.
Menurut Kementerian ESDM, pemerintah saat ini telah melakukan pengembangan migas nonkonvensional yaitu CBM dengan sumber daya sebesar 453 TCF dan Shale Gas dalam waktu dekat diharapkan dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri.
"Pada tahun ini, pemerintah merencanakan dapat ditandatangani kembali Kontrak Kerja Sama Shale Hidrokarbon, setelah Kontrak Kerja Sama Shale Hidrokarbon pertama dilakukan pada 2013," tulis kementerian tersebut.
Sampai saat ini, pemerintah telah menandatangani 54 kontrak CBM dan 1 kontrak migas nonkonvensional