Bisnis.com, JAKARTA—Sempat tak ada kepastian mengenai waktu pembangunannya, kontraktor pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) akhirnya memastikan ruas jalan tol Depok-Antasari dibangun mulai semester I/2014.
Direktur Operasi I Waskita Karya Desi Arryani mengatakan jalan tol sepanjang 21 km itu memang belum sepenuhnya dilakukan pembebasan lahan, tetapi pihaknya segera memulai pembangunannya secara bertahap.
“Saat ini, pembebasan lahan baru terealisasi dari Antasari hingga Andara sekitar 3,5 km,” ujarnya, Rabu (19/2/2014).
Selain sebagai kontraktor, Waskita Karya juga bertindak sebagai investor dengan kepemilikan 12,5% pada proyek tersebut.
Dengan membentuk anak perusahaan PT Citra Waspphutowa, BUMN sektor konstruksi itu menggandeng PT Citra Marga Nusaphala Tbk. dengan kepemilikan mayoritas 62,5%, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. sebesar 12,5%, dan PT Hutama Karya (Persero) sebesar 12,5%.
Proyek tol dengan investasi sekitar Rp4,08 triliun itu terbagi dalam dua seksi. Pada seksi 1 sepanjang 8,5 km, Citra Waspphutowa akan melakukan konstruksi seksi 1AB Antasari-Andara, 1C Andara-Brigif, dan 1D Brigif-Krukut.
Dia mengemukakan seksi 2 proyek tol ini akan menghubungkan Krukut dengan Bojong Gede sepanjang 13,5 km.
Menurut Desi, masa konstruksi proyek seksi 1 diperkirakan memakan waktu 1 tahun lebih. “Proyek ini ditargetkan selesai semester kedua tahun depan. Nanti dilanjutkan hingga ke ujung Bojong Gede,” tuturnya.
Pada proyek tol ini, Waskita Karya mengalokasikan investasi Rp80 miliar yang masuk ke dalam belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini.
Bila masa konstruksi rampung, ruas tol Depok-Antasari itu akan terhubung dengan jalan layang non-tol Blok M-Antasari.
Selain itu, ruas tol ini bisa menjadi alternatif pengguna kendaraan yang terkena dampak kemacetan di Jalan Fatmawati saat masa konstruksi proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta.