Bisnis.com,JAKARTA--Asosiasi Pengusaha Indonesia meminta kepada pemerintah untuk mengambil langkah cepat untuk pemulihan sarana dan prasarana bagi industri makanan dan minuman (mamin) yang terkena dampak erupsi Gunung Kelud.
Seperti diketahui, kapasitas produksi makanan dan minuman (mamin) pada Februari diperkirakan turun 10%-15% dibandingkan Januari tahun ini menyusul beberapa perusahaan menghentikan proses produksi akibat debu vulkanik erupsi Gunung Kelud.
Penghentian proses produksi pengolahan makanan dan minuman diperkirakan hingga 1 bulan untuk kerusakan ringan. Penghentian proses produksi membutuhkan waktu lebih lama apabila mesin pabrik untuk mengolah makanan rusak parah.
Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sanny Iskandar berharap pemerintah dengan berbagai perangkat terkait dapat segera mengambil langkah-langkah pemulihan sarana dan prasarana, seperti jalan, moda transportasi, instalasi listrik, sistem telekomunikasi, distribuis air bersih dan lainnya. Selain itu, pihaknya meminta kepada pemerintah memberikan bantuan mesin untuk produksi mamin yang diketahui rusak.
“Hal itu perlu dilakukan agar aktivitas perekenomian tetap berjalan. Apalagi industri mamin ini menyerap tenaga kerja yang cukup banyak,” paparnya kepada Bisnis, Rabu (19/2/2014).