Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Produksi Susu Pascaerupsi, Pemkab Pasok Rumput 30 Ton

Pemkab Malang, Jawa Timur, memberikan bantuan pakan hijauan berupa rumput kepada peternak di wilayahnya yang menjadi korban erupsi Gunung Kelud sebanyak 30 ton.
Sejumlah hewan ternak sapi perah milik warga dievakuasi di Dusun Sambirejo, Desa Pandansari, Ngantang, Malang, Jatim, Minggu (17/2). Tiga hari pasca letusan gunung Kelud pada Kamis (13/2) malam, hewan ternak mereka ditinggal mengungsi yang mengakibatkan tidak terurus dan sakit. /antara
Sejumlah hewan ternak sapi perah milik warga dievakuasi di Dusun Sambirejo, Desa Pandansari, Ngantang, Malang, Jatim, Minggu (17/2). Tiga hari pasca letusan gunung Kelud pada Kamis (13/2) malam, hewan ternak mereka ditinggal mengungsi yang mengakibatkan tidak terurus dan sakit. /antara

Bisnis.com, MALANG - Pemkab Malang, Jawa Timur, memberikan bantuan pakan hijauan berupa rumput kepada peternak di wilayahnya yang menjadi korban erupsi Gunung Kelud sebanyak 30 ton.

Abdul Malik, Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, mengatakan bantuan rumput tersebut diberikan untuk membantu para peternak yang berada di wilayah terdampak Kelud seperti Kecamatan Pujon, Ngantang, dan Kasembon.

“Mengingat wilayah tersebut menjadi sentra produksi susu di Kabupaten Malang dan merupakan wilayah yang terkena erupsi cukup parah,” kata Abdul Malik di Malang, Selasa (18/2/2014).

Bantuan rumput diberikan menyusul kondisi lahan milik peternak yang tertutup abu vulkanik Gunung Kelud. Akibatnya peternak tidak bisa memberikan pakan rumput ke ternak miliknya akibat tebalnya abu yang menempel.

Melalui bantuan tersebut diharapkan peternak bisa memberikan pakan hijauan kepada sapi miliknya. Tentunya dengan harapan kondisi Gunung Kelud berangsur normal kembali. “Selain itu harapannya jangan sampai produksi susu di wilayah terdampak Kelud menjadi turun,” jelas dia.

Sejak Kelud meletus pada Kamis (13/2/2014) lalu spontan peternak meninggalkan rumah berikut ternaknya untuk mengungsi. Selama menunggu situasi aman, peternak tidak melakukan kegiatan produksi.

Kendati begitu pihaknya mengaku lega menyusul datangnya hujan dalam beberapa waktu terakhir. Dengan adanya hujan maka lahan rumput yang semula tertutup abu bisa menjadi segar kembali. “Datangnya hujan memang cukup membantu karena rumput bisa tersiram dari timbunan debu,” ujarnya.

Langkah yang dilakukan Pemkab Malang tersebut mendapat apresiasi positif  dari Gabungan Koperasi Susu Indonesia Jawa Timur (GKSI Jatim). Pasalnya salah satu yang dikuatirkan GKSI adalah turunnya produksi susu akibat minimnya pakan hijauan.

Sulistiyanto, Ketua Bidang Usaha GKSI Jatim, mengatakan wilayah Pujon, Ngantang, dan Kasembon merupakan daerah penghasil susu terbesar di Jatim. “Produksi susu di Pujon rata-rata mencapai 90 ton per hari, Ngantang 80 ton, dan Kasembon sekitar 50 ton. Akibat erupsi Kelud produksi menurun hingga 50%,” tambah dia.

GKSI sendiri sempat menyerukan kepada pemerintah baik pusat maupun daerah termasuk industri pengolahan susu (IPS) untuk memberikan bantuan berupa pakan ternak guna menjaga kelangsungan produksi susu di wilayah terdampak Kelud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Sofi’I
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper