Bisnis.com, JAKARTA — Pengusaha asal Singapura siap banjiri dan ambil bagian penuh dalam bisnis sektor riil di Indonesia ketika gerbang Asean Economic Community resmi dibuka pada 2015.
Meskipun selama ini Singapura dikenal sebagai pusat keuangan keempat di dunia dan memainkan peran penting dalam perdagangan serta keuangan internasional, menurut Stephanus Titus Widjaja Chairman Business Indonesia Singapore Association, pengusaha asal negara itu sepenuhnya telah siap ambil bagian di sektor riil Indonesia.
“Mereka [pengusaha Singapura] selama ini masih menunggu kejelasan aturan membuka usaha di Indonesia, tapi jika pada 2015 semuanya sudah dibuka, mereka tidak mau dikontrol dengan hanya menanam saham di perusahaan Indonesia,” kata Stephanus di Jakarta, pada Selasa (18/2/2014).
Menurutnya, tidak hanya pengusaha asal Singapura yang siap berinvestasi di Indonesia, tetapi perusahaan-perusahaan global yang berada di Singapura juga sudah siap melakukan investasi dan mengontrol 100% usahanya di Indonesia kelak.
Selama ini menurut Stephanus, pengusaha global yang memiliki kesiapan dana besar terus memantau perkembangan peraturan investasi di Indonesia. Jika peraturan terlihat belum memiliki kepastian seperti yang diinginkan, pengusaha-pengusaha itu akan mengalihkan dananya ke negara lain.
“Tapi yang jelas mereka [pengusaha global] telah menyiapkan dana untuk investasi di Indonesia, jika ditanyakan berapa besar, maka jawabannya sangat besar” katanya.
Senada dengan Stephanus, Siska Husein anggota kamar dagang dan industri (Kadin) Indonesia Komite Singapura mengatakan secara rutin lembaganya bertemu dengan investor asal Singapura, dan pada pertemuan terakhir sekitar 150 investor asal negara itu datang ke Indonesia.
“Banyak sekali investor Singapura dari berbagai sektor yang ingin berinvestasi di Indonesia, seperti rumah sakit, legal dan manufaktur,” kata Siska. Namun menurutnya, setelah mereka melakukan observasi di Indonesia selalu terkendala dengan ketidakpastiaan hukum usaha di dalam negeri.