Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2013, Reinvestasi turun 2,04% menjadi US$15,52 miliar

Realisasi reinventasi atau penanaman kembali ekuitas dan laba investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) sepanjang 2013 akhirnya turun setelah 5 tahun terakhir selalu menunjukkan pertumbuhan.
Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal/Bisnis
Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Realisasi reinventasi atau penanaman kembali ekuitas dan laba investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) sepanjang 2013 akhirnya turun setelah 5 tahun terakhir selalu menunjukkan pertumbuhan.
 
Berdasarkan data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dari Bank Indonesia menyebutkan realisasi modal ekuitas dan laba FDI yang ditanamkan kembali di Indonesia tercatat US$15,52 miliar, turun 2,04% dari sebelumnya US$15,85 miliar.
 
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Azhar Lubis mengatakan turunnya nilai reinvestasi 2013 cukup wajar mengingat pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang melambat.
 
“Hasil itu alamiah lah. Masa mau tumbuh terus, kan pasti ada penyesuaian juga. Akan tetapi, kami juga memang jaga reinvestasi ini tetap tinggi. Karena kalau tidak, kasihan NPI kita, bisa gawat ini,” katanya, Senin (17/2/2014).
 
Menurutnya, BKPM tengah menunggu keputusan menteri keuangan terkait insentif pajak dividen guna menahan uang keluar dari dalam negeri. Dia menilai nilai repatriasi setiap tahunnya tercatat sangat besar.  
 
NPI menunjukkan nilai repatriasi penanaman modal asing (PMA) mencapai US$16,47 miliar, turun 4,83% dari tahun sebelumnya US$17,82 miliar. Sama dengan kinerja investasi, tren repatriasi turun setelah sebelumnya naik 5 tahun berturut-turut.
 
“Memang repatriasi itu hak para investor asing. Tetapi, pemerintah tidak berdiam diri saja. Mudah-mudahan dividen bisa masuk lagi ke NPI kita. Apalagi, prospek investasi di Indonesia juga masih menjanjikan,” jelasnya.
 
Azhar menambahkan pemerintah juga akan tetap memperbaiki iklim investasi agar menarik minat investor untuk memperluas ekspansinya di Indonesia. Misalnya, penyederhanaan izin, perbaikan infrastruktur dan ketersediaan tenaga terlatih.
 
Realisasi investasi 2013 tercatat Rp398,6 triliun, tumbuh 27,3% dari tahun sebelumnya Rp313,2 triliun. Dari total realisasi tersebut, sebanyak 63% merupakan pendirian usaha baru, sedangkan sisanya berupa perluasan pabrik atau usaha.
 
BKPM mencatat realisasi investasi 2013 terdiri dari investasi di sektor energi dan pertambangan 21%, sektor kendaraan bermotor, alat transportasi, sektor mesin dan elektronik tercatat masing-masing 13%. Adapun, sektor kimia dan farmasi 11%, sektor makanan dan minuman 8%

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper