Bisnis.com, BATAM - Wilayah di Provinsi Kepulauan Riau menjadi pusat perawatan pesawat di Indonesia setelah Lion Group membangun fasilitas maintenance, repair dan overhaul (MRO) di Batam dan Garuda membangun fasilitas serupa di Pulau Bintan.
"Lion di Batam dan Garuda di Bintan, semua berkembang," kata Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani di Batam, Minggu (16/2/2014).
Garuda akan membangun fasilitas bandara sekaligus hanggar MRO di Bintan yang dilakukan segera, sementara MRO Lion di Batam sudah diresmikan.
Menurut Gubernur, Garuda dan Lion memilih Kepri sebagai lokasi perawatan pesawatnya karena lokasi yang berdekatan dengan Singapura.
Sebelum menandatangani nota kesepakatan membangun MRO di Bintan, Garuda sudah menandatangani MoU serupa dengan Badan Pengusahaan Batam untuk membangunnya di Batam.
Namun, Gubernur enggan menanggapi pindahnya investasi Garuda dari Batam ke Bintan. "Itu terserah Garuda, karena ini bisnis. Apa pertimbangannya, tanya Garuda," kata dia.
Yang penting adalah, Garuda masih mengembangkan bisnisnya di Kepri, meski bukan Batam. "Pembangunannya bisa menyerap 2.000 tenaga kerja, itu yang menjadi perhatian saya," kata dia.
Demikian pula dengan pembangunan Bandara Internasional di Busung, Bintan, menurut Gubernur bukan upaya untuk menyaingi bandara lain di Kepri.
"Bandara di Busung bukan untuk saingi siapa-siapa. Pembangunan bandara sudah dua tahun lalu," kata dia.
Pembangunan bandara yang seiring dengan MRO di Bintan itu semata-mata untuk mendongkrak kunjungan wisman, mengingat Bintan memiliki potensi pariwisata yang besar.
"Karena Bintan itu lebih banyak turis datang dari Singapura. Ke depan, kita juga ada bisa 'direct'. Garuda ambil peran," kata dia.
Apalagi, infrastruktur pariwisata di Bintan sudah siap, dengan sekitar 4.000 kamar resort yang tersebar di kabupaten itu.