Bisnis.com, JAKARTA--Kendati jumlah pekerja asing menuju Indonesia tercatat mengalami penurunan, harga sewa hunian bagi ekspatriat tetap mengalami kenaikan dalam 2 tahun terakhir.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda, kenaikan harga sewa lebih dipengaruhi oleh inflasi dan kenaikan tarif dasar listrik. Sementara untuk jumlah peminat, cenderung mengalami penurunan.
“Saat ini jumlah ekspatriat relatif menurun. Kalau permintaan tidak terlalu besar. Kebanyakan dari mereka lebih tertarik mencari perumahan tapak,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (14/2/2014).
IPW mencatat jumlah ekspatriat di Indonesia terus mengalami penurunan sejak 2011, menyusul kebijakan pemerintah yang memperketat pengadaan tenaga kerja asing.
"Per Agustus 2013 tercatat 48.002 tenaga kerja asing di Indonesia. Sebesar 45%-55% berada di DKI Jakarta," katanya.
Sebagian besar ekspatriat di Indonesia berasal dari China dengan persentase 20,77%, lalu Jepang (12,93%), Korea Selatan (8,04%), dan Malaysia (6,69%).
Sementara khusus di Jakarta, jumlah ekspatriat didominasi oleh pekerja asal Jepang sebesar 18,08%, Korea Selatan (14,97%), dan India (10,55%).
Kepala Riset Jones Lang LaSalle Anton Sitorus mengatakan pada 2013, terjadi pertumbuhan harga sewa pada hunian-hunian bagi pekerja asal luar negeri sebesar hampir 20%. Kondisi ini juga terjadi pada tahun sebelumnya.
“Dalam 2 tahun terakhir harga sewa memang naik cukup tinggi. Tahun lalu naik sekitar 18%. Karena pasokan juga sangat terbatas. Sudah jarang,” katanya.