Bisnis.com, JAKARTA—Dampak banjir lahar dingin justru lebih dikhawatirkan dibandingkan dengan hujan abu yang terjadi saat ini akibat meletusnya Gunung Kelud.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG dalam 2-3 hari ke depan akan terjadi hujan lebat.
“Itu justru yang kami khawatirkan. Lebih berbahaya karena ada banjir lahan dingin,” katanya, Jumat (14/2/2014).
Oleh karena itu, kementerian segera menginstruksikan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk segera meletakkan bronjong di sekitar sungai yang akan dialiri lahar dingin dari Gunung Kelud.
Selain itu, menyiapkan alat-alat besar untuk dapat disiagakan dalam menangani dampak dari bencana letusan Gunung Kelud.
“Gunung Kelud ini luar biasa besarnya, lebih besar dari Sinabung. Namun, mudah-mudahan cepat selesai karena kemarin-kemarin ini kan sekali [meletus] saja sudah selesai,” paparnya.
Selain menangani dampak lahar dingin, kementerian juga menyiapkan penanggulan tanggap darurat korban erupsi Gunung Kelud dengan mengirimkan 2 unit Mobil Tangki Air (MTA) kapasitas 4.000 liter, 2 unit Truck Angkut, 25 unit WC Knockdown, dan 10 unit Hidran Umum (HU) kapasitas 2.000 liter.
Selanjutnya 120 unit Pengolah Air Cepat (PAC), 100 unit HU kapasitas 2.000 liter, 50 unit HU kapasitas 1.000 liter, 1 unit Pompa Alcon, 1 seat 50 unit WC Knockdown, 100 unit Tenda Hunian Darurat (THD), 1 unit Genset 5.000 watt, dan 2 unit Genset 2.000 watt.