Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesawat Charter Lokal Bakal Terancam Oleh Operator Asing

Pasar penerbangan charter (sewa) terancam atas kehadiran operator asing. Operator lokal meminta pemerintah melindungi melalui regulasi yang mendukung serta mendorong kemajuan industri penerbangan sewa.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar penerbangan charter (sewa) terancam atas kehadiran operator asing. Operator lokal meminta pemerintah melindungi melalui regulasi yang mendukung serta mendorong kemajuan industri penerbangan sewa.

Denon Prawiraatmadja, Ketua Bidang Charter Asosiasi Perusahaan Penerbangan Niaga Nasional (INACA), mengatakan hingga kini pelaku usaha penerbangan sewa masih menghadapi berbagai kendala, terutama terkait dengan dukungan perluasan pasar melalui regulasi.

Pasalnya, dia menerangkan, terdapat potensi bisnis yang besar dalam industri penerbangan sewa. Saat ini saja, lanjutnya, terdapat 80%  pangsa nasional dikuasai operator lokal.

Lini bisnis penerbangan sewa tersebut, terdiri dari penopang transportasi bagi industri minyak, gas, dan tambang. Dalam prakteknya, penyewaan armada udara yang berupa helikopter itu banyak digunakan bagi pengangkutan peralatan tambang dan pengeboran gas ataupun minyak.

Selain itu, penyewaan helikopter inipun diperuntukkan bagi evakuasi medis (medical evacuation). Penyewaan helikopter tersebut amat dibutuhkan bagi kelengkapan keamanan serta keselamatan bagi para pekerja tambang di daerah terpencil.

Di lain sisi, penyewaan armada udara itupun berguna bagi penyokong sektor pariwisata. Terlebih lagi, daerah-daerah pariwisata tersebut masih belum terjangkau moda transportasi darat maupun laut.

Menurut Denon, dari ketiga lini bisnis penyewaan helikopter, kini menghadapi situasi yang terancam. Alasannya, operator asing bersiap memasuki ketiga lumbung bisnis tersebut.

Untuk urusan bersaing, terangnya, operator lokal masih kalah jauh. "Operator asing seperti Bristow, memiliki 700 armada helikopter, sedangkan operator lokal paling banyak belasan helikopter," terangnya kepada Bisnis, Jumat (7/2/2014).

Tidak hanya itu, operator asing yang diterima pihaknya, sekarang ini telah membangun infrastruktur penerbangan di Singapura dan Malaysia. "Mereka [operator asing] itu mengaku infrastruktur tersebut untuk menunjang pasaran Indonesia," ujarnya.

Dalam operasi lapangan, operator asing memiliki keunggulan dalam kecanggihan peralatan dan kekuatan modal. "Bahkan mereka dapat mendata helikopter jenis apa, peralatan yang mana, untuk tiap daerah evakuasi."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper