Bisnis.com, JAKARTA - Upaya meningkatkan daya saing Indonesia menjadi satu isu sentral di tengah persaingan industri dan ekonomi secara global.
Menurut Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) yang juga tokoh dari Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Ali Gufron Mukti Indonesia tidak perlu khawatir menempuh kebijakan yang dilakukan negara lain, seperti China.
Kunci peningkatan daya saing Indonesia, dengan model 3N, niteni (mencermati), niru (mencontoh), dan nambahi (menambahkan) atas produk lokal untuk dapat menembus pasar internasional.
"Itu yang dilakukan China. Kuncinya 3N, niteni, niru, nambahi," ujarnya saat menjadi pembicara dalam diskusi 'Reorientasi Politik Pembangunan Dalam Rangka Pembangunan Berkelanjutan' yang digelar Bisnis Indonesia bekerjasama dengan KAGAMA DKI Jakarta, Selasa (28/1/2014).
Oleh sebab itu, kata Wamenkes Indonesia perlu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan pendalaman kualitas riset.
Ali Gufron memberi contoh Indonesia memiliki sekitar 28.000 jenis spesies tanaman obat, namun yang baru dikembangkan baru sekitar 1.000 spesies tanaman.
Dia memproyeksikan industri farmasi, khususnya obat-obatan memiliki potensi hingga Rp40 triliun. "Itu yang menjadi pertimbangan kenapa kapasitas SDM dibuat supaya berkualitas," jelasnya.