Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Putusnya Jalur Pantura, Pendapatan Jasa Logistik Amblas 50%

Para pelaku jasa angkutan barang melalui truk mengeluhkan banjir yang terjadi di sepanjang jalur Utara Jawa. Mereka mengalami kerugian karena pendapatan terpangkas hingga 50%.
 Macet Banjir Pantura/Antara
Macet Banjir Pantura/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Para pelaku jasa angkutan barang melalui truk mengeluhkan banjir yang terjadi di sepanjang jalur Utara Jawa. Mereka mengalami kerugian karena pendapatan terpangkas hingga 50%.

Anggota Komisi V DPR Marwan Ja’far saat dihubungi Bisnis, Sabtu (25/1), kebetulan tengah berada di Pati, Jawa Tengah.  Dia menggerutu perjalanan menuju kampung halamannya itu terhambat, di mana-mana terjadi banjir. “Keadaan [jalan] rusak parah.”

Menurut pengakuannya, hampir sepekan selama terjadi banjir, sudah muncul kepanikan di masyarakat. Sebabnya, harga-harga kebutuhan pokok merangkak naik, berbagai distribusi barang terhambat akibat jalur Utara Jawa itu terputus. “Barang langka, harga jadi mahal,” ujarnya.

Dia menerangkan, sepanjang pantauannya, beberapa kota di Jawa Tengah yang selama ini digunakan bagi mobilitas barang dan orang di Pulau Jawa, sama sekali tak bisa terlintasi. “Kudus, Pati, Juwana, Rembang, Demak, hingga Semarang, semuanya terendam parah.”

Menurutnya, seharusnya banjir besar yang berpotensi memutus jalur vital tersebut dapat terantisipasi. Saban tahun, katanya, ada anggaran dan program kegiatan yang mengharuskan perbaikan.

Terlebih lagi, kota-kota tersebut, jelasnya, tiap tahun memang langganan banjir. Seperti Semarang, selama ini Ibu Kota Provinsi itu terancam banjir karena adanya air laut yang merangsek masuk. “Tiap tahun itu kan banjir rob.”

Dia menyayangkan selama ini pemerintah hanya melakukan perbaikan jalan guna mengantisipasi dan menangani bencana tahunan tersebut. Bahkan, menurutnya, dengan anggaran sekitar Rp4 triliun itu, habis tanpa solusi jitu.

Baginya, solusi terletak di tangan pemerintah, baik daerah maupun pusat. Sedangkan tugas pengawasan sejauh ini menyimpulkan tidak adanya kemauan bersama mencari jalan keluar yang tuntas. “Kita mempunyai banyak ahli-ahli Teknik Sipil, masak tidak bisa kasih solusi.”

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Suroyo  Alimoeso mengatakan pihaknya tiap tahun telah menyiapkan langkah tertentu guna menghadapi musim banjir. Langkah koordinasi pun sudah dilakukan.

“Menjelang musim hujan sudah kami minta Pemda/jajaran perhubungan daerah untuk antisipasi, pelyanan angkutan barang/orang, selalu memperhatikan faktor kelaikan kendaraan dan keselamatan, berkaitan dengan bencana longsor dan banjir, kami menyiapkan bantuan dan informasi jalur-jalur alternatif  yang mampu dilalui dengan koordinasi instansi terkait, kami juga dirikan posko monitor,” terangnya kepada Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper