Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CPO Bersertifikat, Mondelez Perketat Penyerapan Produk

Mondelez Internasional Inc, sebuah perusahaan terkemuka di bidang produsen cokelat, biskuit, dan turunan kakao lainnya menegaskan komitmennya untuk menyerap minyak kelapa sawit berkelanjutan, buktinya tahun lalu lalu (2013) seluruh CPO yang masuk di industrinya 100% sudah bersertifikat.
Pengangkutan komoditas sawit/Bisnis
Pengangkutan komoditas sawit/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Mondelez Internasional Inc, sebuah perusahaan terkemuka di bidang produsen cokelat, biskuit, dan turunan kakao lainnya menegaskan komitmennya untuk menyerap minyak kelapa sawit berkelanjutan, buktinya tahun lalu lalu (2013) seluruh CPO yang masuk di industrinya 100% sudah bersertifikat.

Keberhasilan ini dicapai dua tahun lebih awal dari rencana yang sudah dicanangkan oleh perusahaan. Kombinasi antara minyak sawit bersertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Greenpalm diharapkan mampu mendukung proses produksi berkelanjutan.

Vice President of Global Commodities and Strategic Sourcing Mondelez International Dave Brown mengatakan kebijakan perusahaan kedepan adalah membeli minyak sawit yang sudah tersertifikasi dan diakui sebagai minyak sawit berkelanjutan.

“Komitmen jangka panjang kami adalah membeli komoditas yang dibutuhkan perusahaan, diproduksi di atas tanah yang sah, tidak menyebabkan deforestasi dan tidak mempekerjakan buruh secara paksa dan buruh anak,” katanya, Senin (20/1/2014).

Untuk itu, perusahaan yang pada 2012 lalu membukukan pendapatan sebesar US$35 miliar, dalam beberapa bulan pertama tahun ini akan mengkaji ulang hasil laporan dari para pemasok  serta akan menyusun action plan pada kuartal kedua 2014.

“Upaya ini untuk memberi prioritas pada pasokan yang sesuai dengan prinsip berkelanjutan dan mengeliminasi yang tidak memenuhi kriteria tersebut,” jeasnya.

Pada 2012, korporasi ini menjadi pemimpin global produk makanan ringan atau global snacking powerhouse, dengan pendapatan mencapai US$35 miliar. Saat ini perusahaan sudah beroperasi di lebih dari 80 negara. Produk yang dihasilkan dari pabrik yang ada di Indonesia sendiri telah dipasarkan di 20 negara diseluruh dunia.

Dihubungi terpisah, Sekjen  Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Asmar Arsjad mengatakan petani kelapa sawit tidak terganggu dengan pengetatan ini, dia menilai pengusahaan perkebunan secara berkelanjutan memang sudah menjadi hal yang harus dilakukan.

“Sertifikasi ini kan tujuannya menunjukkan kalau usaha perkebunannya dilakukan secara benar, kami [Apkasindo] mendukung langkah ini,” jelasnya.

Untuk itu, dia meminta pemerintah turut serta dalam memberdayakan petani kelapa sawit terutama petani swadaya, selama ini petani swadaya cenderung terkesampingkan sehingga sebagian petani kesulitan mengembangkan usaha perkebunannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper