Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Satria Hamid Ahmdi membenarkan penurunan omzet yang dialami oleh para pelaku usaha mecapai 20%-30%. Bahkan, penurunan bisa mencapai 40% apabila kawasan di sekitar pusat perbelanjaan masih tergenang hingga 2-3 hari ke depan.
Penurunan tersebut akibat gangguan akses selama sepekan terakhir, menyusul musibah banjir yang menggenangi Ibu Kota sejak 13 Januari 2014.
“Pasokan sudah terganggu akibat dampak banjir di Jakarta karena akses pendistribusian yang tersendat akibat akses jalan menuju toko yang tidak bisa dilalui. Kami mengandalkan stok yang ada di toko,” katanya pada Bisnis, Senin (20/1/2014).
Dia menjelaskan titik kritis yang dihadapi para pelaku usaha ritel adalah mengamankan produk yang memiliki daya tahan rendah, seperti sayur segar dan buah-buahan yang memang membutuhkan pasokan secara berkesinambungan.
Jumlah pasokan yang masih tertahan dan belum tersalurkan ada sekitar 20%, dan sudah mengganggu distribusi pasokan di Jakarta akibat terputusnya akses jalan ke sentra-sentra perdagangan ritel.