Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia optimistis defisit neraca berjalan akan terus turun dan mencapai kisaran 2% pada 2015.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengemukakan salah satu tantangan yang dihadapi perekonomian Indonesia adalah masalah defisit transaksi berjalan ini yang sudah berjalan selama 27 bulan.
Namun demikian, lanjut Agus, ada tren penurunan angka defisit neraca berjalan. Bahkan lanjutnya, tren penurunan tersebut berpeluang terus berlanjut.
Setelah memroyeksikan defisit neraca berjalan di bawah 3% pada akhir tahun ini, Agus optimistis angka defisit neraca berjalan akan semakin kecil hingga mencapai 2% pada akhir tahun depan.
"Yang kami ingin sampaikan terkait transaksi berjalan, keliatannya perkembangannya cukup baik. Ini merupakan kondisi yang baik," ujar Agus di Kantor Presiden, Selasa (7/1/2014).
Namun demikian, lanjutnya, tetap perlu komitmen bersama untuk menjaga kelangsungan jalannya reformasi struktural seperti perbaikan infrastruktur, perbaikan neraca energi, perbaikan neraca pangan, meningkatkan daya saing, meningkatkan kemandirian ekonomi nasional, serta melakukan perbaikan struktur pembiayaan.
"Reformasi struktural itu hanya bisa kita lihat manfaatnya dalam jangka menengah dan panjang. Nah, hal-hal seperti ini yang disikapi oleh BI bersama dengan pemerintah. Tentu yang nanti terjadi adalah kondisi nilai tukar yang lebih kuat," ujar Agus.