Bisnis.com, JAKARTA — Seorang teknisi helikopter berjenis Bell 206 PT Derazona yang disewa Rumah Sakit Umum Efarina Etaham di Kecamatan Kaban Jahe Kabupaten Karo Sumatera Utara tewas dalam kecelakaan yang terjadi saat pesawat take off.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah II Medan Praminto Hadi menyebutkan kecelakaan tersebut terjadi pukul 10.40 dan menewaskan teknisi serta menyebabkan pilot dan 3orang staf rumah sakit yang berada dalam helikopter luka ringan dan berat.
“Ada 5 [korban], 1orang teknisi yang meninggal,” katanya kepada Bisnis hari ini, Senin (30/12/2013).
Dia mengatakan korban luka di bawa ke kota Medan guna mendapatkan perawatan yang lebih intensif karena Medan merupakan kota terdekat dengan fasilitas kesehatan yang lebih memadai.
“Sudah ditangani rumah sakit, di bawa ke Medan,” katanya.
Praminto mengatakan saat ini lokasi kejadian sudah disterilkan. Tindakan pensterilan harus dilakukan secepat mungkin karena wilayah tersebut merupakan bagian dari daerah wisata Berastagi yang kerap dikunjungi pelancong khususnya pada musim liburan seperti saat ini.
Dia juga sudah mengirimkan beberapa orang stafnya untuk melakukan investigasi di lokasi kejadian. Namun, hingga saat ini pihaknya belum bisa menjelaskan penyebab jatuhnya pesawat.
Pesawat yang disewa dari PT Derazona dengan nomor registrasi PK DAL tersebut semula digunakan untuk membantu operasional medis.
Dia mengatakan investigasi lebih lanjut juga bakal dilakukan oleh tim dari Komite Nasionakl Kecelakaan Transportasi (KNKT) dari pusat. Hasil investigasi ini tambahnya membutuhkan waktu paling lama 12 bulan sesuai dengan prosedur.
Dia juga mengungkapkan bahwa seluruh korban bakal mendapatkan santunan tetapi dia belum bisa menjelaskan secara detail mengenai jumlah dan proses penerimaan santunan oleh korban.
Kepala Pusat Komunikasi Perhubungan Bambang S. Ervan menyebutkan ketua KNKT telah menugaskan tim investigasi menuju medan. Mereka adalah Kasubkom Udara Masruri, beserta Capt. Toos Sanitioso dan Sigit Sasono.