Bisnis.com, JAKARTA- Pasar industri air minum dalam kemasan (AMDK) pada 2014 diprediksi tumbuh 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan itu ditopang pertumbuhan volume konsumsi di tahun politik.
Ketua Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) Hendro Baroena mengatakan kenaikan konsumsi AMDK juga dipicu maraknya kampanye dari masing-masing partai politik (parpol).
Selama kampanye, masyarakat biasanya memborong minuman ringan siap saji, antara lain minuman teh dalam kemasan, minuman berkarbonasi atau soda, air minum dalam kemasan atau air mineral, dan di luar jenis itu berupa jus, kopi, susu dan isotonik.
“Tren tiap tahun ada kenaikan 12%-13%. Untuk tahun depan, kami prediksi naik 11%. Bisa saja bertambah lagi,” ujar Hendro, Jumat (27/12/12).
Hendro meyakini ke depan konsumsi AMDK masih terus meningkat.
Selain didorong penambahan jumlah penduduk di Indonesia, kata dia, masyarakat juga semakin banyak memilih untuk mengkonsumsi AMDK dibandingkan air minum biasa, karena lebih praktis.
Konsumsi AMDK terbesar, sambung dia, masih berasal dari Pulau Jawa yang mencapai 40% sementara sisanya sebanyak 60 % tersebar di luar Pulau Jawa.