Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Modus Terbaru Deforestasi

Kementerian Kehutanan menyatakan modus deforestasi pada saat ini mulai bergeser kepada eksploitasi sumber daya alam, sehingga semakin banyak aktivitas perkebunan dan pertambangan yang tidak berizin

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kehutanan menyatakan modus deforestasi pada saat ini mulai bergeser kepada eksploitasi sumber daya alam, sehingga semakin banyak aktivitas perkebunan dan pertambangan yang tidak berizin.

"Saat ini modus deforestasi dan degradasi hutan selain pembalakan liar ('illegal logging') juga sudah bergeser kepada pola eksploitasi sumber daya alam seperti kegiatan perkebunan dan pertambangan di dalam kawasan hutan tanpa izin," kata Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kemenhut Sonny Partono, Senin (23/12).

Menurut Sonny, pihaknya selaku penanggung jawab perlindungan hutan telah melakukan upaya penegakan hukum terhadap para pelaku perusakan hutan dan peredaran ilegal hasil hutan.

Apalagi, berdasarkan data Kemenhut, perambahan hutan dan pembalakan liar pada 2013 telah menimbulkan kerugian negara hingga sebesar Rp1,17 triliun.

Dia menjelaskan pada 2013 terdapat berbagai kasus perambahan hutan yang ditangani oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kehutanan.

Sejumlah kasus itu antara lain perambahan kawasan hutan produksi Desa Lapao Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara untuk penambangan oleh PT WIL, dan perambahan kawasan hutan lindung Gunung Bawang Kabupaten Bengkayang untuk penambangan oleh PT PHJ.

Sebelumnya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan perekonomian Indonesia masih didominasi sektor ekstraktif seperti pertambangan minyak dan gas bumi dan masih mengabaikan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan riset teknologi.

"Indonesia masih belum banyak meningkatkan kapasitas SDM dan riset. Ini cukup sedih karena berbeda dengan kondisi seperti di Korea Selatan dan China," kata Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Maxensius Tri Sambodo di Gedung Widya Graha LIPI, Jakarta, Selasa (17/12).

Menurut dia, kurang berkembangnya inovasi dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia antara lain karena pembangunan di Tanah Air masih berdasarkan sumber daya alam, terutama perdagangan di sektor minyak bumi dan gas.

Fenomena tersebut, lanjutnya, merupakan hal yang sangat ironis karena mirip dengan yang menjadi pola perekonomian pada zaman kolonial Belanda yang bergantung pada pengeksploitasian sumber daya alam yang terdapat di Indonesia.

"Ini sama dengan zaman kolonial yang ekstraktif," ujarnya. (Antara)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper