Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laju Utang Luar Negeri Terus Melambat

Tren perlambatan pertumbuhan utang luar negeri Indonesia berlanjut Oktober 2013 sejalan dengan perlambatan ekonomi domestik. Bank Indonesia mencatat utang luar negeri (ULN) Oktober 2013 sebesar US$262,4 miliar, bertumbuh 5,8% (year on year) dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya 6,7%.

Bisnis.com, JAKARTA – Tren perlambatan pertumbuhan utang luar negeri Indonesia berlanjut Oktober 2013 sejalan dengan perlambatan ekonomi domestik.

Bank Indonesia mencatat utang luar negeri (ULN) Oktober 2013 sebesar US$262,4 miliar, bertumbuh 5,8% (year on year) dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya 6,7%.

Perlambatan pertumbuhan ULN terjadi di sektor publik maupun swasta. Posisi ULN sektor publik US$125,8 miliar atau melambat menjadi 0,5% dari bulan sebelumnya sebesar 2,1%. Adapun posisi ULN sektor swasta stabil dengan pertumbuhan 11,1% menjadi US$136,6 miliar.

Direktur Departemen Komunikasi BI Difi A. Johansyah mengatakan rasio posisi ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) pada Oktober 2013 tercatat 29,5% dan berada dalam posisi aman sesuai praktik internasional.

“Ke depan, BI memperkirakan perlambatan pertumbuhan ULN masih akan berlanjut sambil terus memantau dengan ketat perkembangannya, terutama ULN jangka pendek swasta, sehingga tetap optimal mendukung perekonomian Indonesia,” katanya dalam siaran pers, Minggu (22/12/2013).

Berdasarkan jangka waktu, komposisi ULN jangka panjang tetap stabil mendominasi, yakni US$216,1 miliar atau 82,4% terhadap total ULN, sedangkan sisanya USS46,3 miliar atau 17,6% merupakan ULN jangka pendek.

ULN berjangka panjang tumbuh 5,1%, lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan periode Januari-September 2013 yang 6,8%. Sementara itu, ULN berjangka pendek tumbuh 8,8%, lebih lambat dari rata-rata pertumbuhan periode Januari-September 2013 yang 17,7%.

Dari sisi kepemilikan, dominasi ULN jangka panjang terjadi, baik pada sektor publik maupun swasta. ULN publik berjangka panjang US$118,8 miliar atau 94,4% dari total ULN sektor publik.

Adapun ULN sektor swasta berjangka panjang mencapai US$97,4 miliar atau 71,3% dari total ULN swasta. ULN sektor swasta sebagian besar merupakan ULN swasta nonbank yaitu mencapai 83,8%, sedangkan ULN bank hanya mencapai 16,2%.

“Tiga sektor ekonomi terbesar ULN swasta terarah kepada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan dan penggalian,” tutur Difi.

Dari sisi kreditur, sebagian ULN swasta merupakan utang kepada afiliasi, yakni 34,8% dari total ULN swasta. Baik ULN swasta kepada afiliasi maupun nonafiliasi pada Oktober 2013 tumbuh sekitar 11%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper