Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Produksi Minyak 2014 Hanya 804.000 Barel Per Hari

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) hanya menargetkan produksi minyak sebanyak 804.000 barel per hari sepanjang 2014.

Bisnis.com, JAKARTA—Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) hanya menargetkan produksi minyak sebanyak 804.000 barel per hari sepanjang 2014.

Jumlah itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan target produksi minyak dalam APBN 2014 yang ditetapkan sebanyak 870.000 barel per hari.

Johanes Widjonarko, Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas, mengatakan tidak adanya cadangan migas baru menyebabkan pihaknya hanya berani menargetkan produksi 840.000 barel per hari sepanjang tahun depan.

“Kan kami hanya mengambil dari lapangan migas yang sudah tua, dan tidak ada cadangan baru yang dikembangkan,” katanya di Jakarta, Minggu (22/12/2013).

Dengan target produksi 804.000 barel per hari untuk tahun depan, berarti produksi minyak nasional kembali mengalami penurunan. Pasalnya, sepanjang tahun ini SKK Migas memproyeksikan mampu memproduksi 826.000 barel per hari.

Widjonarko menuturkan perkiraan produksi 804.000 barel tersebut sudah mempertimbangkan produksi dari Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu mengalir pada November 2014.

Selain itu, ada juga potensi penambahan hingga 10.000 barel per hari dari seluruh kegiatan pengurasan tahap lanjut atau enhanced oil recovery (EOR) yang dilakukan Pertamina.

Pihaknya juga berharap dapat menyelesaikan persoalan teknis di sejumlah lapangan migas, sehingga mendapatkan tambahan produksi hingga 25.000 barel per hari.

Dengan begitu, produksi tahun depan dapat ditingkatkan menjadi 830.000 barel per hari.

Sementara itu, investasi sektor migas tahun depan akan mencapai US$26 miliar. Jumlah itu lebih tinggi 13,04% dibandingkan dengan investasi tahun ini yang mencapai US$23 miliar.

Sayangnya, dana investasi untuk eksplorasi tahun depan hanya mencapai US$1,82 miliar, atau sekitar 7% dari total investasi. Padahal, idealnya kegiatan eksplorasi mendapatkan porsi 15% hingga 20% dari total kegiatan eksplorasi.

“Kami akan perhatikan betul pengembangan blok eksplorasi, agar KKKS [kontraktor kontrak kerja sama] melakukan komitmen eksplorasinya. Selain itu, mudah-mudahan revisi Perpres 71/2012 dapat diselesaikan tahun ini, sehingga kami lebih mudah melakukan eksplorasi,” ujarnya.

Untuk cost recovery tahun depan, SKK Migas menargetkan mencapai US$19,1 miliar sesuai program kerja dan anggaran atau work program and budget (WP&B) 2014.

APBN 2014 sendiri sebenarnya menargetkan cost recovery senilai US$15 miliar untuk produksi mencapai 870.000 barel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper