Asia Mangan Bangun Smelter Pertama di Indonesia

Bisnis.com, ATAMBUA - PT Asia Mangan Grup bangun smelter di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur wilayah batas negara RI-Timor Leste.

"Smelter ini merupakan semleter pertama di Indonesia," kata Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Sukiar, saat menghadiri seremoni peletakan batu pertama pembangunan smelter di Atambua, Sabtu (21/12/2013).

Dia mengatakan, pembangun smelter ini, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menekan aktivitas ekspor minerba dalam bentuk mentah. Karena menurut dia, dengan demikian, akan sangat memberikan nilai tambah bagi masyarakat Indonesia, khususnya di daerah ini.

Dia mengatakan, investasi yang dibangun oleh PT Asia Mangan Grup, diharap bisa memberikan nilai ekonomis yang berdampak jangka panjang bagi pembangunan ekonomi masyarakat.

Dia mengatakan, investasi yang akan disertakan dalam pembangunan smelter ini sangatlah besar, dengan jumlah anggaran mencapai Rp1,7 triliun. Karena itu, pemerintah akan sangat mendukungnya.

Pilihan lokasi pembangunan smelter mangan di Kabupaten Belu, menurut Sukiar sangat tepat, karena potensi dan kandungan mangan paling besar ada di wilayah Nusa Tenggara Timur dan lebih khusus di sepanjang pulau Timor.

Presiden Direktur PT Asia Mangan Grup Mr Michael Kirnan mengatakan, memiliki komitmen untuk memberikan manfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat di Timor bagian barat.dari pembangunan smleter ini.

Dia mengatakan, investasi yang akan dilakukan untuk pembangunan smelter di tiga tahun ke depan berjumlah 150 juta dolar Amerika. Dana itu selain untuk pembangunan smelter dua tungku, juga akan membangun pembangkit listrik berkapasitas 72 megawat.

PT Asia Mangan Grup, lanjut Mr Michael, juga memiliki komitmen untuk terus menjaga dan merawat lingkungan di sekitar lokasi smelter, dengan merehabilitasi dan dijadikan sebagai lahan pertanian.

"Kita juga akan membangun pusat kesehatan, pertanian dan pemberian beasiswa hingga ke perguruan tinggi," katanya kepada Antara.

Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya meminta, komitmen PT Asia Mangan Grup yang direncanakan bisa direalisasikan seluruhnya.

Menurut Frans, seremoni peletakan batu pertama smelter ini harus benar-benar diikuti dengan tindaklanjut nyata, sehingga tidak berhenti sampe disini.

"Tiga tahun lalu juga pernah dilakukan peletakan batu pertama semelter di Kabupaten Kupang oleh Menko perekonomian, namun hingga saat ini tidak dilanjutkan. Saya harap kali ini jangan demikian," kata Frans.

Frans juga mengingatkan kepada PT Asia Mangan Grup untuk tetap menjaga keselarasan dan kesibangan lingkungan, di lokasi smelter.

"Kita butuh komitmen untuk memberikan manfaat bagi masyarakat di daerah ini," kata Frans Lebu Raya.

Bupati Belu Joachim Lopez, meminta keterbukaan PT Asia Mangan Grup untuk membangun komunikasi dengan tokoh agama, tokoh adat, pemerintah dan masyarakat seluruhnya.

Hal ini, dimaksud untuk melapangkan kegiatan dan aktivitas perusahaan ini.

Joachim juga kembali berpesan kepada PT Asia Mangan Grup untuk memberikan manfaat bagi kepentingan ekonomi masyarakat di daerah ini. "Keseimbangan eksostem lingkungan harus tetap dijaga," katanya.

Dia juga mengaku, lahan yang digunakan sebagai lokasi pembangunan smelter, dijamin aman, untuk digunakan.

"Lahannya sudah aman dan saya kira menjadi dukungan bagi keberlanjutan aktivitas perusahaan ini," kata Joachim.