Bisnis.com, BANDUNG - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menargetkan dapat mengoperasikan pabrik obat kanker (oncologi) di Pulogadung, Jakarta Timur, pada awal tahun depan.
Proyek dengan nilai investasi sekitar Rp200 miliar di atas lahan seluas itu 3.800 meter persegi itu mulai dibangun pada Maret 2011.
Senior Product Manager Oncologi PT. Kalbe Farma Tbk Randi Stevian mengatakan pada prinsipnya pabrik onkologi ini mentransfer teknologi, sehingga kualitas obatnya akan tetap sama.
Menurutnya, selama ini obat dan nutrisi bagi pasien kanker yang dipasarkan oleh Kalbe adalah impor. Obat-obatan itu bukan hasil produksi sendiri melainkan diimpor dari Korea, Jepang, China, Argentina dan Finlandia. Diimpor karena di Tanah Air belum ada teknologinya dan bahan baku tidak ada.
“Dengan produksi obat kanker di sini, tentu bisa menekan harga jual obat kanker sekitar 20%-30%," katanya dalam acara Kalbe Journalist Gathering 2013 di Bandung, Jumat (20/12/2013) malam.
Dia mengemukakan pelayanan pasien kanker di masing-masing daerah, masih minim. Biasanya pasien yang terjangkit kanker akan dirujuk ke rumah sakit yang telah menyediakan peralatan medis khusus penanganan kanker.
“Di Indonesia ini hanya di rumah sakit sentral seperti Jakarta, Medan, Surabaya. Yang kota pinggiran masih kurang. Artinya pasien yang ingin mendapatkan perawatan ya harus mendapat surat rujukan".