Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga Besar Papua yang terdiri dari karyawan PT Freeport Indonesia menyatakan sikap mendukung perusahaan tambang Amerika Serikat itu agar tetap ekspor bijih tembaga tahun depan.
Sekretaris dan juru bicara Keluarga Besar Papua Elimus Ubruangge menambahkan tim tersebut juga mewakili 7 suku pemilik hak ulayat di Timika. Dia menyatakan bila Freeport menurunkan produksi, masyarakat di sekitar tambang tersebut akan terkena imbasnya.
"Hal ini menyangkut kelangsungan hidup kami yang ada di Papua," ujarnya hari ini, Jumat (20/12/2013).
Tim tersebut menyebutkan beberapa dampak negatif bila ekspor bijih mineral tetap disetop. Beberapa dampak tersebut terutama berkaitan dengan aspek sosial dan ekonomi.
Di sisi lain, Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dede Suhendra mengatakan pemutusan hubungan kerja merupakan wewenang perusahaan. Pihaknya menyatakan akan menyerahkan ke Freeport sepenuhnya.
"Seharunya dari 2009 sudah dipersiapkan kemungkinan ini," ujarnya.