Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

100% Milik Indonesia, Inalum Bangun PLTU US$300 Juta

Setelah 100% kepemilikannya berpindah dari Jepang ke Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) berencana membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 3 x 200 MW senilai US$300 juta pada tahun depan.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Setelah 100% kepemilikannya berpindah dari Jepang ke Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) berencana membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 3 x 200 MW senilai US$300 juta pada tahun depan.

Direktur Utama Inalum Sahala Hasoloan Sijabat menuturkan pembangunan pembangkit listrik itu akan mendukung rencana peningkatan kapasitas produksi sebesar 70% dari 250.000 ton per tahun menjadi 425.000 ton per tahun.

Menurutnya, pembangkit listrik itu diharapkan bisa mulai dikerjakan tahun depan dan ditargetkan rampung 2017 mendatang.

“Pembangunannya 2—3 tahun,” tuturnya seperti diberitakan Bisnis Indonesia, Jumat (20/12/2013).

Pendanaan ekspansi tersebut bersumber dari kas internal perusahaan yang berbasis di Sumatra itu. Namun sayang, dia enggan menyebutkan kas yang sedang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Dalam kurun 2 tahun ke depan, Inalum akan melakukan diversifikasi produk dari ingot (batangan) akan ditambah dengan billet dan alloy, serta penjualan anoda panggang.

Selain itu, Inalum juga akan memperluas pelabuhan karena langkah tersebut dinilai menjadi program yang sangat mendesak untuk direalisasikan.

Dia menjelaskan saat ini Pelabuhan Inalum hanya dapat menampung kapal berbobot muatan 25.000 ton. Nantinya, perseroan akan melakukan upaya peningkatan muatan sampai dengan 35.000 ton.

“Namun, nilai investasinya tidak terlalu besar. Mungkin puluhan juta dollar AS saja,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, secara legal pemerintah Indonesia telah memiliki 100% saham Inalum.

Dengan demikian, selanjutnya Inalum akan menjadi BUMN dan pengelolaannya akan mengacu sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan pelat merah.

Dia menambahkan Inalum akan melakukan konsolidasi secara internal untuk merumuskan strategi ke depan, termasuk mengambil peran lebih besar bagi pengembangan industri hilir aluminium dalam negeri.

“Kami juga akan menjaga reputasi perusahaan di bidang industri aluminium secara internasional,” tuturnya.

Sementara itu, Inalum berencana melakukan pengembangan ke sektor hulu mulai 2017 dengan membangun refinary alumina bekerjasama dengan perusahaan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Herdiyan
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper