Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan peredaran obat palsu seperti gunung es. Artinya produksi obat palsu yang bisa diungkap hanya berada di permukaan
Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik Dan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif BPOM Retno Tyas Utami mengatakan saat ini banyak produsen nakal yang sengaja memproduksi dan menjual obat palsu ke pasaran.
“Dan yang lebih parah, ada beberapa obat palsu yang menggunakan sisa bahan baku dari obat yang sudah dibuang,” katanya,Rabu (18/12/2013).
Apabila temuan obat palsu dan ilegal terdapat di apotek, BPOM tidak segan melaporkan pada dinas kesehatan untuk menutup apotek tersebut sebagai sanksi tegas. “Kalau obat itu kami temukan di toko atau ritel, ya kami beri peringatan dulu,” jelas dia.
Terkait dengan peredaran obat ilegal, kata dia, kebanyakan produk obat yang diminati oleh orang, baik obat stamina pria, obat pelangsing, obat kecantikan wajah, obat diabetes, obat penurun kolesterol dan lainnya.
“Nah, terhadap obat itu perlu berhati-hati. Maksud kami, masyarakat harus membeli sesuai dengan anjuran dokter,” paparnya.
Kepala BPOM Roy A Sparringa mengakui peredaran obat dan makanan ilegal dan kedaluwarsa dari tahun ke tahun meningkat. Kendati demikian, peningkatan pelanggaran itu bukan lantaran kelalaian petugas BPOM dalam memberikan penindakan.
“Kami siap menindak tegas. Untuk awalnya kami beri peringatan. Selanjutnya bisa saja pencabutan izin produksi,” terangnya.