Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Industri Manufaktur 6,5% Diprediksi Gagal Tercapai

Pertumbuhan industri pengolahan non migas/manufaktur tahun ini diperkirakan tidak sampai 6,5%. Itu berarti, target pertumbuhan industri manufaktur 6,5 % gagal tercapai.

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan industri pengolahan non migas/manufaktur tahun ini diperkirakan tidak sampai 6,5%. Itu berarti, target pertumbuhan industri manufaktur 6,5 % gagal tercapai.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pertumbuhan industri manufaktur tahun ini tidak sampai 6,5%, tetapi masih sedikit di atas 6%.

Menurutnya, kinerja pertumbuhan industri manufaktur berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi nasional. “Pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini sekitar 5,6%-5,9%, tapi untuk manufaktur saya masih optimis di atasnya,” kata Hidayat, Senin (16/12/2013).

Pada awal tahun ini Kemenperin menargetkan pertumbuhan industri manufaktur sebesar 7,14%. Namun, pada pertengahan tahun, angka pertumbuhan direvisi menjadi 6,5% lantaran kondisi perekonomian, baik di dalam maupun global yang kurang membaik.

“Sekarang kemungkinan d bawah itu (6,5%), ini menyangkut ekspor manufaktur dan pengangguran. Yang saya takutkan lagi kalau pertumbuhan ekonomi nasional di bawah 5.6%, akan banyak pengagguran, soalnya industri dalam negeri banyak labour industry. Industri itu sensitif dengan masalah makro dan upah,” katanya.

Hari ini, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia turun dari level 5,6% di 2013 menjadi 5,3% di 2014. Alasannya adanya penurunan investasi. Hal itu terlihat pada kuartal ketiga yang hanya tumbuh 4,5% terutama untuk alat berat dan industri mesin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper