Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Alat Berat Tahun Depan Belum Ada Indikasi Tumbuh

Produsen kendaraan alat berat dan komersil memproyeksi bisnis pada tahun depan belum ada indikasi pertumbuhan siginifikan. Ini yang dirasakan PT United Tractors Tbk. dan PT Isuzu Astra Motor Indonesia.

Bisnis.com,  BANDUNG — Produsen kendaraan alat berat dan komersil memproyeksi bisnis pada tahun depan belum ada indikasi pertumbuhan siginifikan. Ini yang dirasakan PT United Tractors Tbk. dan PT Isuzu Astra Motor Indonesia.

Kedua perseroan yang bernaung di bawah bendera PT Astra International Tbk. itu memperkirakan pertumbuhan bisnis tahun mendatang tak banyak berubah dibandingkan dengan 2013. Pemicunya, gejolak makro ekonomi yang diprediksi berlanjut ke 2014.

Sekretaris Korporat PT United Tractors Sara Loebis mengatakan penjualan tahun depan tidak akan tumbuh signifikan. Dengan asumsi pasar alat berat tumbuh ke kisaran 10.500 unit, perseroan mematok sales 4.500 unit.

"Pasar alat berat tahun ini sekitar 10.000 unit, kami ingin pertahankan pangsa pasar sekitar 40%-an atau 4.200. Untuk tahun depan belum ada indikasi pertumbuhan yang signifikan," ucapnya di Bandung, Jumat (29/11/2013).

Menurut Sara, pertumbuhan tertinggi pasar kendaraan alat berat hanya akan menyentuh level 11.000 unit. Dari jumlah itu market share United Tractors melalui penjualan Komatsu diperkirakan hanya 40,91%.

Penjualan Komatsu sepanjang 10 bulan pertama 2013 melorot 35,05% menjadi 3.705 unit dari 5.704 pada periode yang sama tahun lalu. Distribusi terbesar ialah ke sektor pertambangan 43%, industri agro 26%, konstruksi dan infrastruktur 23%, serta perhutanan 8%.

“Secara umum, pasar industri alat berat di Indonesiapun turun sampai Oktober lalu menjadi 8.970 unit,” ucap Sara.

Hal itu mempengaruhi market share Komatsu merosot dari 43,21% menjadi 41,30%. Pasalnya, pasar heavy equipment selamaJanuari – Oktober 2012 sejumlah 13.200 unit lalu turun 32,05% menjadi 8.970 unit pada tahun ini.

Secara keseluruhan, United Tractors sedikitnya memiliki sekitar 15 line up produk kendaraan alat berat. Merek Komatsu berkontribusi terbanyak sekitar 8 model mulai dari ekskavator, buldoser, articulated dump truck, dan lainnya.

Di sisi lain, ada PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) yang bermain di segmen kendaraan komersil. Agen tungal pemegang merek Isuzu ini memperkirakan penjualan tahun depan mencapai 38.000 unit mencakup kendaraan penumpang Panther, sedangkan tahun ini diperkirakan 31.000 unit. Selama Januari – Oktober 2013 realisasi wholesales (penjualan dari pabrik ke diler) 26.208 unit.

Direktur PT IAMI Ary Mariano memproyeksikan kontribusi penjualan dari sektor tambang dan nontambang pada 2014 stagnan sebesar 30% dan 70%. Demi merealisasikan target penjualan IAMI hendak merilis 20 produk baru berupa truk ringan maupun medium.

“Sebetulnya agak sulit diler kami menentukan kendaraan bersangkutan dijual ke sektor mana karena pembeli kami tidak pernah menspesifikkan peruntukkannya. Tapi kira-kira seperti itu persentasenya [30% pertambangan dan 70% nontambang],” ucap dia.

IAMI mengalokasikan Rp180 miliar untuk menambah 9 unit showroom menjadi 98 unit dari 89 unit pada tahun ini. Tahun depan, diharapkan sedikitnya ada tambahan 5 unit showroom lagi. “Showroom adalah sarana untuk mendistribusikan produk demi menaikkan penjualan kami,” ujar Ary.

Selama Januari – Oktober 2013, truk ringan Isuzu terjual 15.754 unit atau turun 12,96% terhadap tahun lalu 19.099 unit. Sedangkan penjualan truk medium sejumlah 2.811 unit, melorot 12,43% dari 3.210 sepanjang 10 bulan pertama tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper