Bisnis.com,BANDUNG -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji akan menyegerakan beleid, baik dalam bentuk instruksi presiden maupun peraturan presiden, apabila diperlukan, untuk mendorong penggunaan kelapa sawit menjadi biofuel.
Hal itu dikemukan oleh Kepala Negara di hadapan sekitar 1.350 peserta Konferensi Minyak Kelapa Sawit Indoneia ke 9 di Bandung, Kamis (2/11/2013).
SBY mengemukakan salah satu isu terkait minyak kelapa sawit yang perlu dikelola dengan baik adalah soal harga yang terlampau berfluktuasi.
Sebagaimana dikemukakan oleh Ketua Umum GAPKI Joefly J. Bahroeny, harga minyak kelapa sawit dunia dalam 2 tahun terakhir terus menurun karena menurunnya permintaan akibat krisis ekonomi berkelanjutan di Eropa serta perlambatan ekonomi di China dan India.
Menurut Presiden, harga yang baik bagi Indonesia sebagai eksportir terbesar Kelapa sawit di dunia adalah harga yang stabil namun tidak terlalu rendah. Terkait dengan krisis dan perlambatan ekonomi global, Presiden menilai Indonesia tidak dapat menunggu perbaikan ekonomi global.
"Maka yang harus kita perkuat dalam jangka pendek, mulai tahun ini dan tahun depan adalah perkuat pasar domestik," ujarnya.
Menurut SBY, pasar domestik untuk kelapa sawit akan kuat bila komoditas ini didorong untuk lebih berperan dalam penggunaan biofuel. SBY berharap minimal 20% dari solar biofuel di dalam negeri dapat disumbangkan oleh kelapa sawit.
"Kalau itu kita wujudkan, kita akan punya demand yang besar secara domestik. Saya tadi bicara dengan Menteri Pertanian, saya ingin bulan depan dirumuskan. Kalau harus ada instruksi presiden atau prespres, akan saya buatkan. Yang penting cepat," katanya.