Bisnis.com, Jakarta - Kelanjutan kontrak PT Chevron Pacific Indonesia di Blok Siak Riau masih tidak jelas, karena Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral hingga saat ini belum memastikan kelanjutan kontrak yang akan berakhir pada 27 November 2013 itu.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Edy Hermantoro mengatakan saat ini perpanjangan kontrak atau pemutusan kontrak tengah dibahas.
Dia menambahkan saat ini pihaknya tengah membahas teknis dan alternatif yang akan dilakukan agar produksi tidak terganggu.
"Kami [pemerintah] masih berdiskusi dahulu dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi [SKK Migas], termasuk operator sementara yang akan mengoperasikan," ujarnya hari ini, Senin (25/11/2013).
Edy menambahkan, saat ini pemerintah memprioritaskan agar produksi Blok Siak yang pada 2012 mencapai 1.600-2.00 barel per hari tersebut tetap berjalan. Dia mengatakan tidak mempermasalahkan keputusan tersebut akan diambil dalam waktu yang cenderung sangat singkat ini.
Sebelumnya, Senior Vice President Strategic Bussiness Support Chevron Indonesia Yanto Sianipar mengakui belum mendapat keputusan mengenai pemutusan Blok Siak dari pemerintah. Pihaknya tetap melanjutkan kegiatan produksi hingga masa kontrak telah habis.
"Kami akan terus [operasi] sampai last day. Kami belum mendapat keputusannya," ujarnya. (Lukas Hendra)