Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Naikkan Kapasitas Produksi Geothermal

Pemerintah menargetkan 8,6GW kapasitas produksi geothermal pada 2025 untuk mencapai 12% produksi energi dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menargetkan 8,6GW kapasitas produksi geothermal pada 2025 untuk mencapai 12% produksi energi dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

Target ini naik 5,1GW dari harapan awal. Sebelumnya, pada 1 November, Pertamina Geothermal Energi (PGE) menargetkan menyalurkan listrik dari energi terbarukan sebesar 2,3 GW.

Direktur Perencanaan PGE Khairul Rozaq mengatakan kapasitas produksi geothermal saat ini baru 402MW yang dijalankan PGE dan proyek yang sedang dijalankan PGE ditargetkan akan memiliki kapasitas sebesar 655MW. Menurutnya, bila termasuk JOC dengan Chevron dan Star Energy, dimana WKP milik PGE, kapasitas produksi mencapai 1324MW.

Dia mengatakan ada WKP baru yang telah di bor PGE, antara lain PLTP Karaha, PLTP Sungai Penuh dan PLTP Hululais. “[PLTP] Sungai Penuh satu sumur, [PLTP] Hululais tiga sumur,” katanya, Senin, (25/11).

Menurutnya, PLTP Karaha dikelola oleh Star Energy sedangkan PLTP Sungai Penuh dan PLTP Hululais dikelola oleh Chevron. Namun, WKP baru ini dikelola bukan dengan JOC seperti proyek yang lalu. “Semua asetnya milik PGE,” tegasnya.

Dia mengatakan ada satu PLTP yang telah memasuki tahap pengembangan, yakni PLTP Lumutbalai. “Kita [PGE] mau pasang 1 unit power plan, mungkin dua tahun lagi,” katanya.

Menurutnya, sampai saat ini ada 3 PLTP yang sudah memasuki Engineering, Procurement and Construction (EPC), yakni  PLTP Kamojang 5, PLTP Lumutbalai dan PLTP Ulubelu yang masing-masing ditargetkan memiliki kapasitas produksi 35MW, 220MW dan 110MW. “Kita [PGE] dalam dua tahun mendatang sudah mampu menambah berapa unit itu, sementara yang lain itu belum ada,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper