Bisnis.com, BATAM – Sebanyak 25 orang instruktur kelautan dan maritim dari PT Batam Safety Training Centre mengikuti pelatihan training for trainer (TOT) 6.09 International Maritime Organization di Batam yang digelar oleh Pusat Pengembangan SDM Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Capt. Indra Prayitna, Kepala Pusat Pengembangan SDM Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, mengatakan pelatihan ini wajib bagi para instruktur bidang maritim karena sudah menyesuaikan standard internasional. “Sertifikasi IMO 6.09 ini telah diakui di seluruh dunia dan bagi para instruktur sektor maritim wajib untuk memiliki sertifikasi ini,” ujarnya, Sabtu (23/11/2013).
PT Batam Safety Training Center memberikan kesempatan bagi 25 orang instrukturnya ditambah perwakilan dari instansi terkait seperti kantor pelabuhan di Batam, Aceh, Medan, dan Pekanbaru untuk mengikuti pelatihan ini.
Pusbang SDM Ditjen Hubla merupakan satu – satunya instansi di Indonesia yang berwenang menerbitkan sertifikasi IMO 6.09 ini dan telah menjalin kerja sama dengan 39 lembaga pelatihan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Indra mengatakan khusus untuk pelatihan bagi instruktur ini atau TOT diselenggarakan sebanyak 10 kali setiap tahunnya di berbagai kota di Indonesia.
Sementara itu, Rahman Usman, Direktur PT Batam Safety Training Center mengatakan kegiatan pelatihan bagi instruktur ini akan rutin dilakukan dalam rangka meningkatkan kompetensi para pelatih di lembaga tersebut.
“Sampai saat ini sertifikasi IMO 6.09 masih terbatas yang memilikinya sehingga para instruktur kemaritiman akan kami tingkatkan untuk mendapatkan sertifikasi ini,” paparnya.
PT Batam Safety Training Center merupakan sebuah lembaga pelatihan kemaritiman yang berlokasi di pulau Rempang, Batam. Berada dalam sebuah kawasan terpadu perikananan, lembaga ini telah menjadi tempat menempa para tenaga – tenaga kelautan dan perikanan dari berbagai daerah.
Diklat TOT 6.09 IMO ini menjadi kegiatan pertama PT BSTC dalam upaya meningkatkan kompetensi para instrukturnya dalam memenuhi kualifikasi standard kemaritiman internasional sehingga bisa diterima di pasar global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
